tag:blogger.com,1999:blog-17018343087275706892024-02-21T23:28:50.413+07:00Kisah InspiratifAnonymoushttp://www.blogger.com/profile/04683950482363008188noreply@blogger.comBlogger53125tag:blogger.com,1999:blog-1701834308727570689.post-91660823095775581442013-07-25T01:04:00.005+07:002013-07-25T01:04:56.642+07:00Masih Ada Seseorang Yang Menjagamu<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjvMZZXeDSi3eww6KAb_cMYgHxHOPIk2oO1e4gcNIHfVfTv-EGVUKP36HO-gEHm46gLGNJSfWeQ0MmjImHbH240zlHh7qzrlESedqvpSuCdbgVjtlda_SIw0mfe0Ora7CjC6gYAO9zxkto/s1600/cinta+dan+kasih+sayang2.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="207" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjvMZZXeDSi3eww6KAb_cMYgHxHOPIk2oO1e4gcNIHfVfTv-EGVUKP36HO-gEHm46gLGNJSfWeQ0MmjImHbH240zlHh7qzrlESedqvpSuCdbgVjtlda_SIw0mfe0Ora7CjC6gYAO9zxkto/s320/cinta+dan+kasih+sayang2.jpg" width="320" /></a></div>
<div style="color: #6aa84f;">
</div>
<div style="color: #6aa84f;">
</div>
<div style="color: #6aa84f;">
</div>
<div>
Para penumpang bus memandang penuh simpati ketika seorang wanita muda
berpenampilan menarik dan cantik memakai tongkat putih menaiki tangga
bus. Dia membayar kondektur bus,lalu dengan tangan meraba-raba kursi dia
berjalan menyusuri lorong sampai menenukan kursi yg kosong. Kemudian
dia duduk, meletakkan tasnya dipangkuannya, dan menyandarkan tongkat di
tungkai kakinya.</div>
<div>
</div>
<div>
Setahun sudah lewat sejak wanita buta
itu, Nivi, baru berumur 24 tahun didiagnosa kehilangan penglihatannya
ketika suatu penyakit merenggut matanya. </div>
<div>
</div>
<div>
Dia merasa
terlempar kedalam dunia yg gelap gulita,penuh amarah, frustasi, dan rasa
kasihan pada diri sendiri. Sebagai wanita karier yg biasa independen, Nivi merasa dikutuk oleh nasib mengerikan yg membuatnya merasa
kehilangan kemampuan, tak berdaya, dan menjadi beban bagi orang2 di
sekelilingnya.</div>
<div>
</div>
<div>
Depresi mematahkan semangat susan yg
tadinya selalu optimis. Tetapi betapapun seringnya dia menangis dan
meratapi nasibnya dalam doa, dia juga menyadari kenyataan yg menyakitkan
itu - bahwa penglihatannya tak kan pernah pulih lagi -. Dia menjadi
sangat bergantung pada Rian, suaminya.</div>
<div>
</div>
<div>
Satu-satunya yg
menenangkan hatinya adalah ungkapan Rian yg berkata," Sabarlah sayang ..
bayangkan pahala yg akan kau dapat dari Allah dari kabar gembira Sabda
Nabi saw yg mengatakan,Jika Allah mencinta seorang hamba dengan
mengambil penglihatannya, jika ia sabar dan ridha, maka tak ada balasan
yg lain selain Surga". </div>
<div>
</div>
<div>
Maka setiap hari Rian membimbing Nivi kekamar mandi untuk berwudhu kemudian sholat berjamaah.
Mengambilkan susan nasi dan menemaninya makan, begitu seterusnya.</div>
<div>
</div>
<div>
Rian adalah seorang perwira militer angkatan udara. Dia mencintai Nivi dgn
tulus setulus-tulusnya. Ketika istrinya baru kehilangan penglihatannya,
dia tau bagaimana susan tenggelam dalam keputusasaan. Rian bertekad akan
menemukan kembali kekuatan dan rasa percaya diri milik Nivi yg sudah
lama hilang. Latar belakang militer Rian membuatnya terlatih untuk
mnghadapi berbagai situasi darurat. tetapi dia tahu, ini adalah
pertempuran paling sulit yg pernah dihadapinya.</div>
<div>
</div>
<div>
Akhirnya, Nivi siap untuk bekerja lagi. Tapi bagaimana dia akan sampai dikantornya? </div>
<div>
</div>
<div>
Dulu Nivi biasa naik bus, tetapi sekarang ia terlalu takut untuk pergi
sndirian. Rian menawarkan untuk mengantarnya setiap hari, meskipun
tempat kerja mereka terletak dipinggiran kota yg berseberangan.
Mula-mula, kesepakatan itu membuat Nivi merasa nyaman dan Rian merasa
puas karena bisa melindungi istrinya yg buta. Tetapi Rian segera
menyadari bhwa peraturan itu keliru. NIVI HARUS BELAJAR NAIK BUS LAGI,
SEORANG DIRI !</div>
<div>
</div>
<div>
Bukan maksud Rian ingin menelantarkan
istrinya, tapi Nivi harus diajari untuk mandiri. Kebutaannya bukan
alasan dia harus selalu bergantung pada orang lain, meskipun itu
suaminya sendiri.. kata Rian dalam hati.</div>
<div>
</div>
<div>
Setelah itu,
selama 1 bulan penuh Rian, dengan memakai seragam militer lengkap,
mengawal nivi ke dan dari tempat kerja setiap hari. Dia mengajari Nivi
bagaimana menggantungkan diri pada inderanya yg lain, terutama
pendengarannya, untuk menentukan dimana dia berada dan bagaimana
beradaptasi dengan lingkungan yg baru. Dia mengajari susan untuk
berkenalan dan berkawan dengan sopir2 bus dan kondektur yg dapat
mengawasinya dan menyisakan satu kursi untuknya setiap hari.</div>
<div>
</div>
<div>
Setiap
pagi mereka berangkat kerja bersama-sama, setelah itu Rian akan naik
taksi kekantornya. Rian percaya dan yakin Tuhan akan membimbingnya.
Hanya butuh waktu dan kesabaran yg telaten sampai Nivi bisa pergi
kekantornya sendiri tanpa dikawal.</div>
<div>
</div>
<div>
Rian percaya padanya,
percaya kepada nivi yg dulu dikenalnya sebelum istrinya itu kehilangan
penglihatannya; wanita yg tidak pernah takut apapun dalam menghadapi
rintangan dan selalu percaya diri. Pengorbanan Rian yg tulus dan
luarbiasa itu sering membuat nivi menitikkan airmata diam-diam. Dia
sangat bersyukur dan berterimaksih kepada Tuhan, karena telah
mengirimkan seorang suami yg berhati malaikat dan mencintainya dalam
keadaan apapun.</div>
<div>
</div>
<div>
Akhirnya, Nivi memutuskan bhwa dia siap
untuk melakukan perjalanan kekantornya seorang diri. Tibalah hari senin.
Sebelum berangkat, susan mencium tangan Rian dan memeluknya erat-erat.
Timbul dalam hatinya harapan dan doa untuk suaminya itu yg pernah
menjadi kawannya satu bus dan sahabatnya yg terbaik. Matanya
berkaca-kaca, penuh airmata syukur karena kesetiaan, kesabaran, dan
cinta Rian. Nivi mengucapkan salam sebelum mereka berpisah. Untuk
pertama kalinya mereka berangkat ke kantor dengan arah yg berlawanan.</div>
<div>
</div>
<div>
Senin,
Selasa, Rabu, Kamis .. setiap hari dijalaninya dengan sempurna. Belum
pernah susan merasa sepuas itu. Dia berhasil. Dia tidak percaya bahwa
dia bisa pulang pergi kekantornya seorang diri, tanpa dikawal oleh Rian.</div>
<div>
</div>
<div>
Pada
jumat pagi, seperti biasa susan naik bus ke tempat kerja. Ketika dia
membayar ongkos bus sebelum turun, sopir itu berkata, "Wah, aku iri
padamu...".</div>
<div>
</div>
<div>
Nivi tidak yakin sopir itu berkata padanya.
lagipula, siapa yg bisa iri pada seorang wanita buta yg sepanjang tahun
lalu berusaha menemukan keberanian untuk menjalani hidup. Dengan
penasaran dia bertanya kepada sopir itu, " Kenapa kau bilang kau iri
padaku..?"</div>
<div>
</div>
<div>
Sopir itu menjawab, "Kau pasti senang selalu dilindungi dan dijagai seperti itu."</div>
<div>
</div>
<div>
Nivi tidak tau apa maksud sopir itu.Sekali lagi dia bertanya, "Apa maksudmu..?".</div>
<div>
</div>
<div>
"Kau
tahu, minggu kemarin, setiap hari ada seorang pria tampan berseragam
militer Angkatan Udara berdiri disudut jalan dan mengawasimu waktu kau
naik dan turun dari bus. Itu terjadi setiap pagi dan sore ketika engkau
berangkat dan pulang kantor. Dari ujung jalan sana, dia memastikan bahwa
kau menyeberang dgn selamat dan dia mengawasimu terus sampai kau masuk
kekantormu. Setelah itu dia meniupkan ciuman, memberi hormat ala
militer, lalu pergi. Kau sungguh wanita yg beruntung.." kata sopir itu.</div>
<div>
</div>
<div>
Airmata
bahagia langsung membasahi pipi Nivi. Karena meskipun secara fisik ia
tidak bisa melihat Rian, dia selalu bisa merasakan kehadirannya. Mekipun Nivi yakin Tuhan Yang Maha Melihat selalu menjaganya di Atas sana,
tapi Rian juga selalu menjaganya setiap hari tanpa dia menyadari. Dia
beruntung, sangat beruntung, karena Rian memberinya hadiah yg jauh lebih
berharga daripada penglihatan, hadiah yg tak perlu dilihatnya dengan
matanya utk meyakinkan diri - Hadiah cinta yg bisa menjadi penerang
dimanapun ada kegelapan -.</div>
<div>
</div>
<div>
Dalam sedu airmatanya hatinya berucap, </div>
<div>
</div>
<div>
"Ada Seseorang yang Selalu Menjagaku .. Alhamdulillah ya Allah ".</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<br />Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/04683950482363008188noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1701834308727570689.post-18612836863504339122013-07-13T14:16:00.000+07:002013-07-19T10:43:31.217+07:00Hanya Waktu Yang Mengerti Cinta<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi2HTw0DnTFZjrfa8YlcsTFw4CLCRy6hh0X-q9U3CdJAejXzOQXTfIDvu1L2kO7Ij_3ZN87WFjrQ5HhMMuHmG-NSCS-FsEL8hQlFj5YIorWQfgbrDYHlYSWpFgDoYYcIpKo7C-kMyxsqac/s1600/love.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi2HTw0DnTFZjrfa8YlcsTFw4CLCRy6hh0X-q9U3CdJAejXzOQXTfIDvu1L2kO7Ij_3ZN87WFjrQ5HhMMuHmG-NSCS-FsEL8hQlFj5YIorWQfgbrDYHlYSWpFgDoYYcIpKo7C-kMyxsqac/s1600/love.jpg" /></a></div>
<br />
<br />
<br />
<br />
Alkisah di suatu pulau kecil, tinggallah berbagai macam benda-benda abstrak : ada Cinta, Kesedihan, Kekayaan, Kegembiraan dan sebagainya. Mereka hidup berdampingan dengan baik. <br />
Namun suatu ketika, datang badai menghempas pulau kecil itu dan air laut tiba-tiba naik dan akan menenggelamkan pulau itu.<br />
Semua penghuni pulau cepat-cepat berusaha menyelamatkan diri. Cinta sangat kebingungan sebab ia tidak dapat berenang dan tak mempunyai perahu. Ia berdiri di tepi pantai mencoba mencari pertolongan.<br />
Sementara itu air makin naik membasahi kaki Cinta. Tak lama Cinta melihat Kekayaan sedang mengayuh perahu. "Kekayaan! Kekayaan! Tolong aku!" teriak Cinta. "Aduh! Maaf, Cinta!" kata Kekayaan, "perahuku telah penuh dengan harta bendaku. Aku tak dapat membawamu serta, nanti perahu ini tenggelam. Lagipula tak ada tempat lagi bagimu di perahuku ini." Lalu Kekayaan cepat-cepat mengayuh perahunya pergi.<br />
Cinta sedih sekali, namun kemudian dilihatnya Kegembiraan lewat dengan perahunya. "Kegembiraan! Tolong aku!", teriak Cinta. Namun Kegembiraan terlalu gembira karena ia menemukan perahu sehingga ia tak mendengar teriakan Cinta.<br />
Air makin tinggi membasahi Cinta sampai ke pinggang dan Cinta semakin panik. Tak lama lewatlah Kecantikan. "Kecantikan! Bawalah aku bersamamu!", teriak Cinta. "Wah, Cinta, kamu basah dan kotor. Aku tak bisa membawamu ikut. Nanti kamu mengotori perahuku yang indah ini." sahut Kecantikan.<br />
Cinta sedih sekali mendengarnya. Ia mulai menangis terisak-isak. Saat itu lewatlah Kesedihan. "Oh, Kesedihan, bawalah aku bersamamu," kata Cinta. "Maaf, Cinta. Aku sedang sedih dan aku ingin sendirian saja..." kata Kesedihan sambil terus mengayuh perahunya.<br />
Cinta putus asa. Ia merasakan air makin naik dan akan menenggelamkannya.<br />
Pada saat kritis itulah tiba-tiba terdengar suara, "Cinta! Mari cepat naik ke perahuku!" Cinta menoleh ke arah suara itu dan melihat seorang pemuda dengan perahunya. Cepat-cepat Cinta naik ke perahu itu, tepat sebelum air menenggelamkannya.<br />
Di pulau terdekat, orang itu menurunkan Cinta <br />
Pada saat itu barulah Cinta sadar bahwa ia sama sekali tidak mengetahui siapa orang yang menyelamatkannya itu.<br />
Cinta segera bertanya siapakah namamu "saya adalah Waktu." kata orang itu.<br />
"Tapi, mengapa km menyelamatkanku? Aku tak mengenalmu. Bahkan teman-teman yang mengenalku pun enggan menolongku" tanya Cinta heran.<br />
"Sebab," kata orang itu, "<span style="color: blue;">hanya Waktu lah yang tahu berapa nilai sesungguhnya dari Cinta</span> itu ......"<br />
<br />
<span style="color: blue;"><span style="font-size: x-small;"><i>Terbanglah Cinta Sampaikan Sayang ku hanya bagi N</i></span></span>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/04683950482363008188noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-1701834308727570689.post-36148451431998325672013-06-22T15:23:00.000+07:002013-06-22T15:23:21.882+07:00Kisah Pengorbanan Seorang Ibu Untuk Anaknya<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgE9sqIpuDjEk1F-EcwGDL_YNzM5zCduPILcrVeGbodee09vxBK-huQeOrECAh5f25xitNgBCmfu_1W02ZNeJt56Oi8GEjiakBmfeMbig9vrrYZrz1RhFb9gDSVXUUjZT-H3WqLDqzgjQw/s1600/sekarung+beras.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="213" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgE9sqIpuDjEk1F-EcwGDL_YNzM5zCduPILcrVeGbodee09vxBK-huQeOrECAh5f25xitNgBCmfu_1W02ZNeJt56Oi8GEjiakBmfeMbig9vrrYZrz1RhFb9gDSVXUUjZT-H3WqLDqzgjQw/s320/sekarung+beras.jpg" width="320" /></a></div>
<br />
Kisah ini
adalah kisah nyata sebuah keluarga yang sangat miskin, yang memiliki
seorang anak laki-laki. Ayahnya sudah meninggal dunia, tinggalah ibu dan
anak laki-lakinya untuk saling menopang.<br />
Ibunya bersusah payah seorang membesarkan anaknya, saat itu kampung
tersebut belum memiliki listrik. Saat membaca buku, sang anak tersebut
diterangi sinar lampu minyak, sedangkan ibunya dengan penuh kasih
menjahitkan baju untuk sang anak.<br />
Saat memasuki musim gugur, sang anak memasuki sekolah menengah atas.
Tetapi justru saat itulah ibunya menderita penyakit rematik yang parah
sehingga tidak bisa lagi bekerja disawah.<br />
Saat itu setiap bulannya murid-murid diharuskan membawa tiga puluh kg
beras untuk dibawa kekantin sekolah. Sang anak mengerti bahwa ibuya
tidak mungkin bisa memberikan tiga puluh kg beras tersebut.<br />
Dan kemudian berkata kepada ibunya: "Ma, saya mau berhenti sekolah
dan membantu mama bekerja di sawah". Ibunya mengelus kepala anaknya dan
berkata, "Kamu memiliki niat seperti itu mama sudah senang sekali tetapi
kamu harus tetap sekolah. Jangan khawatir, kalau mama sudah melahirkan
kamu, pasti bisa merawat dan menjaga kamu. Cepatlah pergi daftarkan
kesekolah nanti berasnya mama yang akan bawa kesana".<br />
Karena sang anak tetap bersikeras tidak mau mendaftarkan kesekolah,
mamanya menampar sang anak tersebut. Dan ini adalah pertama kalinya sang
anak ini dipukul oleh mamanya.<br />
Sang anak akhirnya pergi juga kesekolah. Sang ibunya terus berpikir
dan merenung dalam hati sambil melihat bayangan anaknya yang pergi
menjauh.<br />
Tak berapa lama, dengan terpincang-pincang dan nafas tergesa-gesa
Ibunya datang ke kantin sekolah dan menurunkan sekantong beras dari
bahunya.<br />
Pengawas yang bertanggung jawab menimbang beras dan membuka
kantongnya dan mengambil segenggam beras lalu menimbangnya dan berkata,
"Kalian para wali murid selalu suka mengambil keuntungan kecil, kalian
lihat, disini isinya campuran beras dan gabah. Jadi kalian kira kantin
saya ini tempat penampungan beras campuran". Sang ibu ini pun malu dan
berkali-kali meminta maaf kepada ibu pengawas tersebut.<br />
Awal bulan berikutnya ibu memikul sekantong beras dan masuk kedalam
kantin. Ibu pengawas seperti biasanya mengambil sekantong beras dari
kantong tersebut dan melihat. Masih dengan alis yang mengerut dan
berkata, "Masih dengan beras yang sama". Pengawas itupun berpikir,
apakah kemarin itu dia belum berpesan dengan Ibu ini dan kemudian
berkata, "Tak perduli beras apapun yang Ibu berikan kami akan terima
tapi jenisnya harus dipisah jangan dicampur bersama, kalau tidak maka
beras yang dimasak tidak bisa matang sempurna. Selanjutnya kalau begini
lagi, maka saya tidak bisa menerimanya"<br />
Sang ibu sedikit takut dan berkata : "Ibu pengawas, beras dirumah
kami semuanya seperti ini jadi bagaimana? Pengawas itu pun tidak mau
tahu dan berkata, "Ibu punya berapa hektar tanah sehingga bisa menanam
bermacam-macam jenis beras". Menerima pertanyaan seperti itu sang ibu
tersebut akhirnya tidak berani berkata apa-apa lagi.<br />
Awal bulan ketiga, sang ibu datang kembali kesekolah. Sang pengawas
kembali marah besar dengan kata-kata kasar dan berkata, "Kamu sebagai
mama kenapa begitu keras kepala, kenapa masih tetap membawa beras yang
sama. Bawa pulang saja berasmu itu !".<br />
Dengan berlinang air mata sang ibu pun berlutut di depan pengawas
tersebut dan berkata: "Maafkan saya bu, sebenarnya beras ini saya dapat
dari mengemis". Setelah mendengar kata sang ibu, pengawas itu kaget dan
tidak bisa berkata apa-apa lagi. Sang ibu tersebut akhirnya duduk diatas
lantai, menggulung celananya dan memperlihatkan kakinya yang sudah
mengeras dan membengkak.<br />
Sang ibu tersebut menghapus air mata dan berkata: "Saya menderita
rematik stadium terakhir, bahkan untuk berjalan pun susah, apalagi untuk
bercocok tanam. Anakku sangat mengerti kondisiku dan mau berhenti
sekolah untuk membantuku bekerja disawah. Tapi saya melarang dan
menyuruhnya bersekolah lagi."<br />
Selama ini dia tidak memberi tahu sanak saudaranya yang ada di kampung sebelah. Lebih-lebih takut melukai harga diri anaknya.<br />
Setiap hari pagi-pagi buta dengan kantong kosong dan bantuan tongkat
pergi kekampung sebelah untuk mengemis. Sampai hari sudah gelap
pelan-pelan kembali kekampung sendiri. Sampai pada awal bulan semua
beras yang terkumpul diserahkan kesekolah.<br />
Pada saat sang ibu bercerita, secara tidak sadar air mata Pengawas
itupun mulai mengalir, kemudian mengangkat ibu tersebut dari lantai dan
berkata, "Bu sekarang saya akan melapor kepada kepala sekolah, supaya
bisa diberikan sumbangan untuk keluarga ibu."<br />
Sang ibu buru- buru menolak dan berkata: "Jangan, kalau anakku tahu
ibunya pergi mengemis untuk sekolah anaknya, maka itu akan menghancurkan
harga dirinya. Dan itu akan mengganggu sekolahnya. Saya sangat terharu
dengan kebaikan hati ibu pengawas, tetapi tolong ibu bisa menjaga
rahasia ini."<br />
Akhirnya masalah ini diketahui juga oleh kepala sekolah. Secara
diam-diam kepala sekolah membebaskan biaya sekolah dan biaya hidup anak
tersebut selama tiga tahun. Setelah Tiga tahun kemudian, sang anak
tersebut lulus masuk ke perguruan tinggi qing hua dengan nilai 627
point.<br />
Dihari perpisahan sekolah, kepala sekolah sengaja mengundang ibu dari
anak ini duduk diatas tempat duduk utama. Ibu ini merasa aneh, begitu
banyak murid yang mendapat nilai tinggi, tetapi mengapa hanya ibu ini
yang diundang. Yang lebih aneh lagi disana masih terdapat tiga kantong
beras.<br />
Pengawas sekolah tersebut akhirnya maju kedepan dan menceritakan kisah sang ibu ini yang mengemis beras demi anaknya bersekolah.<br />
Kepala sekolah pun menunjukkan tiga kantong beras itu dengan penuh haru dan berkata, "Inilah sang ibu dalam cerita tadi."<br />
Dan mempersilakan sang ibu tersebut yang sangat luar biasa untuk naik ke atas mimbar.<br />
Anak dari sang ibu tersebut dengan ragu-ragu melihat kebelakang dan
melihat gurunya menuntun mamanya berjalan keatas mimbar. Sang ibu dan
sang anakpun saling bertatapan. Pandangan mama yang hangat dan lembut
kepada anaknya. Akhirnya sang anak pun memeluk dan merangkul erat
mamanya dan berkata: "Oh Mamaku....."<br />
Kasih ibu sepanjang masa, sepanjang jaman dan sepanjang kenangan.Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/04683950482363008188noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1701834308727570689.post-72778013324999450362013-06-22T15:18:00.000+07:002013-06-22T15:18:07.677+07:00Kisah Pohon, Daun dan Angin<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<strong><span><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj2-YalNLewMOLbD7am2s_ofS95QyqZFdnlP5cRO1vayfdWPL5bqQiYpepUYiUFRRPbyn5LmGuMsPEY5e2GcKrKYgjMse93t-zJ25T7e5n0_FbvqyO0m4luK0-VR1FRYV-QyHIhHwQKQTg/s1600/pohon.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj2-YalNLewMOLbD7am2s_ofS95QyqZFdnlP5cRO1vayfdWPL5bqQiYpepUYiUFRRPbyn5LmGuMsPEY5e2GcKrKYgjMse93t-zJ25T7e5n0_FbvqyO0m4luK0-VR1FRYV-QyHIhHwQKQTg/s1600/pohon.jpg" /></a></span></strong></div>
<br />
<br />
<br />
<strong><span>Pohon, Daun dan Angin</span></strong><br />
<br />
<br />
DAUN terbang karena ANGIN bertiup atau karena POHON tidak memintanya untuk tinggal ?<br />
POHON<br />
Orang2 memanggilku "POHON" karena aku sangat baik dalam menggambar pohon.<br />
AKU selalu menggunakan gambar pohon pada sisi kanan sebagai trademark pada semua lukisanku.<br />
AKU telah berpacaran sebanyak 5 kali...<br />
Ada satu wanita yang sangat AKU cintai..tapi AKU tidak punya keberanian untuk mengatakannya. ..<br />
Dia tidak cantik..tidak memiliki tubuh yang sexy..<br />
Dia sangat peduli dengan orang lain..religius tapi..dia hanya wanita biasa saja.<br />
AKU menyukainya. .sangat menyukainya. .<br />
Gayanya yang innocent dan apa adanya..kemandirian nya..kepandaiann ya dan kekuatannya. ..<br />
Alasan AKU tidak mengajaknya kencan karena...<br />
AKU merasa dia sangat biasa dan tidak serasi untukku...<br />
AKU takut...jika kami bersama semua perasaan yang indah ini akan hilang...<br />
AKU takut kalau gosip2 yang ada akan menyakitinya. ..<br />
AKU merasa dia adalah "sahabatku". ..<br />
AKU akan memilikinya tiada batasnya...tidak harus memberikan semuanya hanya untuk dia...<br />
Alasan yang terakhir..membuat dia menemaniku dalam berbagai pergumulan selama 3 tahun ini...<br />
Dia tau AKU mengejar gadis2 lain dan AKU telah membuatnya menangis selama 3 tahun...<br />
Ketika AKU mencium pacarku yang ke-2 terlihat olehnya...<br />
Dia hanya tersenyum dengan berwajah merah..."lanjutkan saja" katanya, setelah itu pergi meninggalkan kami.<br />
Esoknya, matanya bengkak..dan merah...<br />
AKU sengaja tidak mau memikirkan apa yang menyebabkannya menangis...<br />
but AKU tertawa...bercanda dengannya seharian di ruang itu...<br />
Di sudut ruang itu dia menangis...dia tidak tau bahwa AKU kembali untuk mengambil sesuatu yang tertinggal.. .<br />
Hampir 1 jam kulihat dia menangis disana....<br />
Pacarku yang ke-4 tidak menyukainya. ..<br />
Pernah sekali mereka berdua perang dingin, AKU tau bukan sifatnya untuk memulai perang dingin...<br />
Tapi AKU masih tetap bersama pacarku...<br />
AKU berteriak padanya dan matanya penuh dengan air mata sedih dan kaget...<br />
AKU tidak memikirkan perasaannya dan pergi meninggalkannya bersama pacarku...<br />
Esoknya masih tertawa dan bercanda denganku seperti tidak ada yang terjadi sebelumnya.. .<br />
AKU tau dia sangat sedih dan kecewa tapi dia tidak tau bahwa sakit hatiku sama buruknya dengan dia...<br />
AKU juga sedih...<br />
Ketika AKU putus dengan pacarku yang ke 5, AKU mengajaknya pergi...<br />
Setelah kencan satu hari itu, AKU mengatakan bahwa ada sesuatu yang ingin kukatakan padanya...<br />
Dia mengatakan bahwa kebetulan sekali bahwa dia juga ingin mengatakan sesuatu padaku...<br />
AKU cerita tentang putusnya AKU dengan pacarku...<br />
Dia berkata bahwa dia sedang memulai suatu hubungan dengan seseorang...<br />
AKU tau pria itu...dia sering mengejarnya selama ini...Pria yang baik, penuh energi dan menarik...<br />
AKU tak bisa memperlihatkan betapa sakit hatiku, AKU hanya tersenyum dan mengucapkan selamat padanya...<br />
Ketika sampai di rumah, sakit hatiku bertambah kuat dan AKU tidak dapat menahannya.. .<br />
Seperti ada batu yang sangat berat didadaku...AKU tak bisa bernapas dan ingin berteriak namun apadaya...<br />
Air mataku mengalir tak terasa aku menangis karenanya...<br />
Sudah sering AKU melihatnya menangis untuk pria yang mengacuhkan kehadirannya. ..<br />
Handphoneku bergetar...ternyata ada SMS masuk...SMS itu dikirim 10 hari yang lalu ketika aku sedih dan menangis...<br />
SMS itu berbunyi,"DAUN terbang karena ANGIN bertiup atau karena POHON tidak memintanya untuk tinggal?"<br />
DAUN<br />
AKU suka mengoleksi daun-daun, kenapa?<br />
Karena AKU merasa bahwa DAUN untuk meninggalkan pohon yang selama ini ditinggali membutuhkan banyak kekuatan.<br />
Selama 3 thn AKU dekat dengan seorang pria, bukan sebagai pacar tapi "Sahabat".<br />
Tapi ketika dia mempunyai pacar untuk yang pertama kalinya...<br />
AKU mempelajari sebuah perasaan yang belum pernah aku pelajari sebelumnya - CEMBURU...<br />
Perasaan di hati ini tidak bisa digambarkan dengan menggunakan Lemon.<br />
Hal itu seperti 100 butir lemon busuk. Mereka hanya bersama selama 2 bulan...<br />
Ketika mereka putus, AKU menyembunyikan perasaan yang luar biasa gembiranya.<br />
Tapi sebulan kemudian dia bersama seorang gadis lagi...<br />
AKU menyukainya dan AKU tau bahwa dia juga menyukaiku, tapi mengapa dia tidak mau mengatakannya?<br />
Jika dia mencintaiku, mengapa dia tidak memulainya dahulu untuk melangkah?<br />
Ketika dia punya pacar baru lagi, hatiku sedih...<br />
Waktu berjalan dan berjalan, hatiku sedih dan kecewa...<br />
AKU mulai mengira bahwa ini adalah cinta yang bertepuk sebelah tangan...<br />
Tapi..mengapa dia memperlakukanku lebih dari sekedar seorang teman?<br />
Menyukai seseorang sangat menyusahkan hati...AKU tau kesukaannya.<br />
..kebiasaannya. ..<br />
Tapi perasaannya kepadaku tidak pernah bisa diketahui...<br />
Kau tidak mengharapkan AKU seorang wanita untuk mengatakannya bukan ?<br />
Diluar itu, AKU mau tetap disampingnya. ..memberinya perhatian...<br />
menemani. ..dan mencintainya. ..<br />
Berharap suatu hari nanti dia akan datang dan mencintaiku. ..<br />
Hal itu seperti menunggu telephonenya tiap malam...mengharapka n mengirimku SMS...<br />
AKU tau sesibuk apapun dia, pasti meluangkan waktunya untuk ku...<br />
Karena itu, AKU menunggunya. ..<br />
3 tahun cukup berat untuk kulalui dan AKU mau menyerah...Kadang AKU berpikir untuk tetap menunggu...<br />
Dilema yang menemaniku selama 3 tahun ini...<br />
Akhir tahun ke-3, seorang pria mengejarku.. .setiap hari dia mengejarku tanpa lelah...<br />
Segala daya upaya telah dilakukan walau seringkali ada penolakan dariku...<br />
AKU berpikir...apakah aku ingin memberikan ruang kecil di hatiku untuknya ?!..<br />
Dia seperti angin yang hangat dan lembut, mencoba meniup daun untuk terbang dari pohon...<br />
Akhirnya, AKU sadar bahwa AKU tidak ingin memberikan Angin ini ruang yang kecil di hatiku...<br />
AKU tau Angin akan membawa pergi Daun yang lusuh jauh dan ketempat yang lebih baik...<br />
Akhirnya AKU meninggalkan Pohon...tapi Pohon hanya tersenyum dan tidak memintaku untuk tinggal...<br />
AKU sangat sedih memandangnya tersenyum ke arahku...<br />
"DAUN terbang karena ANGIN bertiup atau karena POHON tidak memintanya untuk tinggal?"<br />
ANGIN<br />
AKU menyukai seorang gadis bernama Daun...<br />
karena dia sangat bergantung pada Pohon..jadi aku harus menjadi ANGIN yang kuat...<br />
Angin akan meniup Daun terbang jauh...<br />
Pertama kalinya..AKU melihat seseorang memperhatikan kami...<br />
Ketika itu, dia selalu duduk disana sendirian atau dengan teman2nya memerhatikan Pohon...<br />
Ketika Pohon berbicara dengan gadis2, ada cemburu di matanya...<br />
Ketika Pohon melihat ke arah Daun, ada senyum di matanya...<br />
Memperhatikannya menjadi kebiasaanku. ..seperti daun yang suka melihat Pohon.<br />
Satu hari saja tak kulihat dia...AKU merasa sangat kehilangan.. .<br />
Di sudut ruang itu, ku lihat pohon sedang memperhatikan daun...<br />
Air mengalir di mata daun ketika Pohon pergi...<br />
Esoknya...Ku lihat Daun di tempatnya yang biasa, sedang memperhatikan Pohon...<br />
AKU melangkah dan tersenyum padanya...Kuambil secarik kertas..kutulis dan kuberikan padanya...<br />
Dia sangat kaget...<br />
Dia melihat ke arahku, tersenyum dan menerima kertas dariku...<br />
Esoknya...dia datang...menghampir iku dan memberikan kembali kertas itu...<br />
Hati Daun sangat kuat dan Angin tidak bisa meniupnya pergi, hal itu karena Daun tidak mau meninggalkan Pohon.<br />
AKU melihat kearahnya... kuhampiri dengan kata2 itu...<br />
Sangat pelan...dia mulai membuka dirinya dan menerima kehadiranku dan telp ku...<br />
AKU tau orang yang dia cintai bukan AKU...tapi AKU akan berusaha agar suatu hari dia menyukaiku.. .<br />
Selama 4 bln, AKU tlah mengucapkan kata Cinta tidak kurang dari 20x kepadanya...<br />
Hampir tiap kali dia mengalihkan pembicaraan. ..tapi AKU tidak menyerah...<br />
Keputusanku bulat....AKU ingin memilikinya. ..dan berharap dia akan setuju menjadi pacarku....<br />
Aku bertanya," apa yang kau lakukan? Kenapa kau tidak pernah membalas?<br />
Mengapa kau selalu membisu?"<br />
Dia berkata, "AKU menengadahkan kepalaku"...<br />
"Ah?" Aku tidak percaya dengan apa yang kudengar...<br />
"Aku menengadahkan kepalaku" dia berteriak...<br />
Kuletakkan telephone... ...melompat. ...berlari seribu langkah...ke rumahnya...<br />
Dia membuka pintu bagiku...Ku peluk erat-erat tubuhnya...<br />
"DAUN terbang karena tiupan ANGIN atau karena POHON tidak memintanya untuk tinggal?"<br />
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/04683950482363008188noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1701834308727570689.post-77994846448744492592013-06-22T14:49:00.000+07:002013-06-22T14:49:33.835+07:00Kisah Menyentuh Sepasang Suami Istri, Saling Mencintai Krn Allah<h5 class="uiStreamMessage userContentWrapper" data-ft="{"type":1,"tn":"K"}">
<span class="messageBody" data-ft="{"type":3}"><span class="userContent"> </span></span></h5>
<h5 class="uiStreamMessage userContentWrapper" data-ft="{"type":1,"tn":"K"}">
<span class="messageBody" data-ft="{"type":3}"><span class="userContent"> <div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjlIzGy48BiUDlTWGHWVYD1hyTvYx4wsl5C_BK14lQHJazV547AkNc11r02JBQmqOdHg6qU142ULtsEtpGnExrqbmt6c54aoTFc7hgauzPLhJGlaUsjsUr6mqLh6uz8-Yi-d-CJgUHTDuE/s1600/Suami-Soleh-Dan-Isteri-Solehah.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="182" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjlIzGy48BiUDlTWGHWVYD1hyTvYx4wsl5C_BK14lQHJazV547AkNc11r02JBQmqOdHg6qU142ULtsEtpGnExrqbmt6c54aoTFc7hgauzPLhJGlaUsjsUr6mqLh6uz8-Yi-d-CJgUHTDuE/s320/Suami-Soleh-Dan-Isteri-Solehah.jpg" width="320" /></a></div>
</span></span></h5>
<h5 class="uiStreamMessage userContentWrapper" data-ft="{"type":1,"tn":"K"}">
<span class="messageBody" data-ft="{"type":3}"><span class="userContent"> </span></span></h5>
<h5 class="uiStreamMessage userContentWrapper" data-ft="{"type":1,"tn":"K"}">
<span class="messageBody" data-ft="{"type":3}"><span class="userContent">"KISAH MENYENTUH SEPASANG SUAMI ISTRI , SALING MENCINTAI KARENA ALLAH.."</span></span></h5>
<h5 class="uiStreamMessage userContentWrapper" data-ft="{"type":1,"tn":"K"}">
<span class="messageBody" data-ft="{"type":3}"><span class="userContent"></span></span></h5>
<h5 class="uiStreamMessage userContentWrapper" data-ft="{"type":1,"tn":"K"}">
<span class="messageBody" data-ft="{"type":3}"><span class="userContent"></span></span></h5>
<h5 class="uiStreamMessage userContentWrapper" data-ft="{"type":1,"tn":"K"}">
<span class="messageBody" data-ft="{"type":3}"><span class="userContent"></span></span></h5>
<h5 class="uiStreamMessage userContentWrapper" data-ft="{"type":1,"tn":"K"}">
<span class="messageBody" data-ft="{"type":3}"><span class="userContent"><br /> <br /> Seorang isteri menangis ketika memandikan jenazah suaminya .. <br /> <br /> Sambil menangis isteri berkata,<br /><span class="text_exposed_show"> "Inilah janji kami sebagai suami isteri ..<br />
Jika abang pergi lebih dulu maka engkaulah yang memandikan jenazah
abang, Andai engkau yang pergi dulu dari abang, abang yang akan
memandikan jenazahmu ..."<br /> <br /> Dari luar bilik mayat hospital,seorang ustadz masuk dan bertanya apakah istrinya mau memandikan jenazah suaminya .. <br /> <br /> ustadz tadi bersama beberapa orang menemani si isteri memandikan jenazah suaminya ..<br /> Dengan tenang isteri membasuh muka suaminya sambil berdoa,<br /> <br /> " Inilah wajah suami yang ku sayang tetapi ALLAH lebih sayang padamu ...<br /> Wahai suamiku .. Semoga ALLAH ampunkan dosamu dan satukan kita di akhirat nanti .."<br /> <br /> Saat membasuh tangan jenazah suaminya sambil berkata ..<br />
"Tangan inilah yang mencari rezeki yang halal untuk kami, masuk ke
mulut kami ... semoga ALLAH beri pahala untukmu wahai suami ku .."<br /> <br /> Saat membasuh tubuh jenazah suaminya, iapun berkata...<br />
" Tubuh inilah yang memberi pelukan kasih sayang padaku dan anak-anakku
.., semoga ALLAH beri pahala berganda untukmu wahai suamiku ..."<br /> <br /> Kemudian saat membasuh kaki jenazah suaminya, kembali ia berkata..<br />
" Dengan kaki ini abang keluar mencari rezeki untuk kami, berjalan dan
berdiri sepanjang hari semata-mata untuk mencari sesuap nasi, terima
kasih suamiku... semoga ALLAH memberimu kenikmatan hidup di akhirat dan
pahala yang berlipat kali ganda .."<br /> <br /> Selesai memandikan jenazah suaminya,si isteri mengecup sayu suaminya dan berkata ..<br />
"Terima kasih suamiku .. karena aku bahagia sepanjang menjadi isterimu
dan terlalu bahagia .. dan terima kasih karena meninggalkan aku bersama
permata hatimu yang persis dirimu .. dan aku sebagai seorang istri ridha
akan kepergianmu karena kasih sayangALLAH kepadamu ..."<br /> <br /> Subhanallah ..<br /> Indahnya saling mencintai karena ALLAH.<br /> Semoga ALLAH merahmati pasangan suami-istri dan seluruh keluarga yang saling menyayangi dan mencintai karena ALLAH Ta'ala..<br /> Aamiin ya Rabbal'alamin.</span></span></span></h5>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/04683950482363008188noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1701834308727570689.post-27478176857123502182013-02-04T17:23:00.000+07:002013-02-04T17:23:12.159+07:00Terimalah Dia Apa Adanya<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhFHnMQSRs6mRWo2A8K9B38Edbbsm6_ppaRivDsbfgFxpbEf3dI8CVnSoAhsVJZ5exiX0nFbYOObjtyVN9dV2evxSj3XjNXmyf37XzzXRMkaTuhtTcJ0QChzUoGwfnbOmjje6GyOW2KF_E/s1600/terima-dia-apa-adanya.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="150" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhFHnMQSRs6mRWo2A8K9B38Edbbsm6_ppaRivDsbfgFxpbEf3dI8CVnSoAhsVJZ5exiX0nFbYOObjtyVN9dV2evxSj3XjNXmyf37XzzXRMkaTuhtTcJ0QChzUoGwfnbOmjje6GyOW2KF_E/s200/terima-dia-apa-adanya.jpg" width="200" /></a></div>
<br />
<br />
"Terimalah Dia Apa Adanya"<br /> <br /> Seorang pria dan kekasihnya menikah dan acaranya pernikahannya sungguh megah.<br /> <br />
Semua kawan-kawan dan keluarga mereka hadir menyaksikan dan menikmati
hari yang berbahagia tersebut. Suatu acara yang luar biasa mengesankan.<br /> <br /><span>
Mempelai wanita begitu anggun dalam gaun putihnya dan pengantin pria
dalam tuxedo hitam yang gagah. Setiap pasang mata yang memandang setuju
mengatakan bahwa mereka sungguh-sungguh</span><br />
<div class="msg">
<wbr></wbr><span class="word_break"></span> saling mencintai.<br /> <br />
Beberapa bulan kemudian, sang istri berkata kepada suaminya, “Sayang,
aku baru membaca sebuah artikel di majalah tentang bagaimana memperkuat
tali pernikahan” katanya sambil menyodorkan majalah tersebut.
“Masing-masing kita akan mencatat hal-hal yang kurang kita sukai dari
pasangan kita”.<br /> <br /> Kemudian, kita akan membahas bagaimana merubah
hal-hal tersebut dan membuat hidup pernikahan kita bersama lebih
bahagia…..” Suaminya setuju dan mereka mulai memikirkan hal-hal dari
pasangannya yang tidak mereka sukai dan berjanji tidak akan tersinggung
ketika pasangannya mencatat hal-hal yang kurang baik sebab hal tersebut
untuk kebaikkan mereka bersama.<br /> <br /><span> Malam itu mereka sepakat
untuk berpisah kamar dan mencatat apa yang terlintas dalam benak mereka
masing-masing. Besok pagi ketika sarapan, mereka siap mendiskusikanny</span><wbr></wbr><span class="word_break"></span>a. “Aku akan mulai duluan ya”, kata sang istri. Ia lalu mengeluarkan daftarnya.<br /> <br />
Banyak sekali yang ditulisnya, sekitar 3 halaman… Ketika ia mulai
membacakan satu persatu hal yang tidak dia sukai dari suaminya, ia
memperhatikan bahwa airmata suaminya mulai mengalir….. “Maaf, apakah aku
harus berhenti ?” tanyanya. “Oh tidak, lanjutkan… ” jawab suaminya.<br /> <br />
Lalu sang istri melanjutkan membacakan semua yang terdaftar, lalu
kembali melipat kertasnya dengan manis diatas meja dan berkata dengan
bahagia “Sekarang gantian ya, engkau yang membacakan daftarmu”.<br /> <br />
Dengan suara perlahan suaminya berkata “Aku tidak mencatat sesuatupun
di kertasku. Aku berpikir bahwa engkau sudah sempurna, dan aku tidak
ingin merubahmu. Engkau adalah dirimu sendiri. Engkau cantik dan baik
bagiku. Tidak satupun dari pribadimu yang kudapatkan kurang…. ”<br /> <br />
Sang istri tersentak dan tersentuh oleh pernyataan dan ungkapan cinta
serta isi hati suaminya. Bahwa suaminya menerimanya apa adanya… Ia
menunduk dan menangis…..<br /> <br /> Dalam hidup ini, banyak kali kita
merasa dikecewakan, depressi, dan sakit hati. Sesungguhnya tak perlu
menghabiskan waktu memikirkan hal- hal tersebut. Hidup ini penuh dengan
keindahan, kesukacitaan dan pengharapan. Mengapa harus menghabiskan
waktu memikirkan sisi yang buruk, mengecewakan dan menyakitkan jika kita
bisa menemukan banyak hal-hal yang indah di sekeliling kita ? Saya
percaya kita akan menjadi orang yang berbahagia jika kita mampu melihat
dan bersyukur untuk hal-hal yang baik dan mencoba melupakan yang buruk.</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/04683950482363008188noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-1701834308727570689.post-39006037489737343712013-01-05T20:30:00.000+07:002013-01-05T20:30:00.710+07:00Kisah Nyata: Cinta Dalam Segelas Susu<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<b><span itemprop="description"> </span><span>Kisah Nyata: Cinta Dalam Segelas Susu</span></b></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjwfdniy3kqtDfPKUTz3Fcd79i2I1cdIuRFuuBAbCQxsaBi-BQTwXIrEnqxV0s3I1jI95DwuRn9ZnPrZT92-Ugaq_Ny96FG3zDVySJchjIVXP_s44GDTrPrTJpqo_nlpxdM7_ivV4PcaEU/s1600/Cinta+Dalam+Segelas+Susu.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="159" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjwfdniy3kqtDfPKUTz3Fcd79i2I1cdIuRFuuBAbCQxsaBi-BQTwXIrEnqxV0s3I1jI95DwuRn9ZnPrZT92-Ugaq_Ny96FG3zDVySJchjIVXP_s44GDTrPrTJpqo_nlpxdM7_ivV4PcaEU/s320/Cinta+Dalam+Segelas+Susu.png" width="320" /></a></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<br />
<div style="text-align: center;">
"SEGELAS SUSU PENUH MAKNA"</div>
<div style="text-align: center;">
</div>
<div style="text-align: left;">
<span>Suatu hari, seorang anak miskin yang
berjualan dari rumah ke rumah untuk membiayai sekolahnya merasa sangat
lapar, tapi dia hanya mempunyai uang satu sen. Ia memutuskan untuk minta
makan di rumah berikutnya, namun segera kehilangan keberaniannya ketika
seorang gadis cantik telah membukakan pintu. Sebagai gantinya ia hanya meminta
air.<br /> <br />
Gadis itu melihat bahwa si anak kecil tersebut tampak kelaparan, ia lalu
membawakannya segelas besar susu. Anak itu pun meminumnya
perlahan-lahan.<br /> <br /> <br />
<i>"Berapa yang harus kubayar untuk segelas susu ini?"</i> kata anak itu.<br /> <br /> <br />
<i>"Kau tidak harus membayar apa-apa,"</i> jawab si gadis.</span></div>
<div style="text-align: left;">
<span><i> "Ibu melarangku menerima pembayaran atas kebaikan yang ku lakukan."</i><br /> <br />
<i>"Bila demikian, kuucapkan terima kasih banyak dari lubuk hatiku."</i><br /> <br />
Howard Kelly (nama si anak kecil tersebut) kemudian meninggalkan rumah itu.
Ia tidak saja merasa lebih kuat badannya, tapi keyakinannya kepada Tuhan
dan kepercayaannya pada sesama manusia menjadi semakin mantap.
Sebelumnya ia telah merasa putus asa dan hendak menyerah pada nasib.<br /> <br />
Beberapa tahun berselang, gadis itu menderita sakit parah. Para dokter
setempat merasa kebingungan sewaktu mendiagnosa penyakitnya. Mereka lalu
mengirimnya ke kota besar dan mengundang beberapa dokter ahli untuk
mempelajari penyakit langka si pasien. Dokter Howard Kelly akhirnya
dipanggil ke ruang konsultasi untuk dimintai pendapat.<br /> <br />
Ketika mendengar nama kota asal si pasien, terlihat pancaran aneh dari
mata Dokter Kelly. Ia segera bangkit lalu berjalan di lorong rumah sakit
dengan berpakaian dokter untuk menemui si pasien. Dokter Kelly segera
mengenali wanita sakit itu. Ia lalu kembali ke ruang konsultasi dengan
tekad untuk menyelamatkan nyawanya.<br /> <br />
Sejak hari itu Dokter Kelly memberikan perhatian khusus pada kasus si
pasien. Setelah dirawat cukup lama, akhirnya si pasien bisa disembuhkan.
Dokter Kelly meminta kepada bagian keuangan agar tagihan rumah sakit
diajukan kepadanya dahulu untuk disetujui sebelum diserahkan kepada
pasien.<br /> <br />
Nota tagihan pun kemudian dikirimkan ke kantor Dokter Kelly. Ia
mengamati sejenak lalu menuliskan sesuatu dipinggirnya. Tagihan tersebut
kemudian dikirimkan ke kamar pasien.<br /> <br />
Si pasien takut membuka amplop karena yakin bahwa untuk dapat melunasinya ia harus menghabiskan sisa umurnya.<br /> <br />
Akhirnya, tagihan itu dibuka dan pandangannya segera tertuju pada tulisan di pinggir tagihan itu</span></div>
<div style="text-align: left;">
<span></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span><br /> </span></div>
<div style="text-align: left;">
<span></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span><br /> <br /> <i><span style="font-size: medium;"><span style="color: blue;">Telah dibayar lunas dengan segelas susu.</span></span><br /> <br />
<span style="color: blue;">tertanda</span><br style="color: blue;" /><span style="color: blue;">
Dr Howard Kelly</span></i><br /> <br />
Air mata bahagia membanjiri mata si pasien. Ia berkata dalam hati,
Terima kasih Tuhan, cinta-Mu telah tersebar luas lewat hati dan tangan
manusia.</span></div>
<span itemprop="description"><br />Sumber cerita : Oprah Winfrey Show
</span>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/04683950482363008188noreply@blogger.com3tag:blogger.com,1999:blog-1701834308727570689.post-58970051282306316542012-11-30T20:00:00.000+07:002012-11-30T20:00:01.788+07:00Kado Terakhir Dari Ayah<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjexOyrqZ40ENPrLDuNHubWIxI7P7Kc7X4YqtGFZsKoWbqGC1SmZKb5IGGutVnDsBI6IPyuOfvanuSgGqcnasynvPlJ1wwZ2aEKujaxf_FWfdzm2TmiTmrjqNMjkjxBXNJdlkBZlwGSPss/s1600/Kado+Terakhir+Dari+Ayah.jpeg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjexOyrqZ40ENPrLDuNHubWIxI7P7Kc7X4YqtGFZsKoWbqGC1SmZKb5IGGutVnDsBI6IPyuOfvanuSgGqcnasynvPlJ1wwZ2aEKujaxf_FWfdzm2TmiTmrjqNMjkjxBXNJdlkBZlwGSPss/s1600/Kado+Terakhir+Dari+Ayah.jpeg" /></a></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<br />
<br />
<div style="text-align: center;">
<b>Kado Terakhir Dari Ayah</b></div>
<br />
<br />
Di sebuah perumahan terkenal di jakarta tinggalah seorang gadis
bersama sang ayah, sang ibu telah lama mendahuluinya pergi sejak ia
masih kecil. .<br />
Seorang gadis yg akan di wisuda, sebentar lagi dia akan menjadi
seorang sarjana, akhir jerih payahnya selama beberapa tahun di bangku
pendidikan.<br />
Beberapa bulan yang lalu dia melewati sebuah showroom, dan saat itu
dia jatuh cinta kepada sebuah mobil sport, keluaran terbaru dari Ford.
Selama beberapa bulan dia selalu membayangkan, nanti pada saat wisuda
ayahnya pasti akan membelikan mobil itu kepadanya. Dia yakin, karena dia
anak satu-satunya dan ayahnya sangat sayang padanya, sehingga dia
sangat yakin nanti dia pasti akan mendapatkan mobil itu.<br />
Diapun ber’angan-angan mengendarai mobil itu, bersenang-senang dengan
teman-temannya. Bahkan semua mimpinya itu dia ceritakan ke
teman-temannya, Saatnya pun tiba, siang itu, setelah wisuda, dia
melangkah pasti ke ayahnya.<br />
Sang ayah tersenyum, dan dengan berlinang air mata karena terharu dia
mengungkapkan betapa dia bangga akan putrinya, dan betapa dia mencintai
anak itu.<br />
Lalu dia pun mengeluarkan sebuah bingkisan,… bukan sebuah kunci!<br />
Dengan hati yang hancur sang anak menerima bingkisan itu, dan dengan
sangat kecewa dia membukanya. Dan dibalik kertas kado itu ia menemukan
sebuah Jaket kulit Terkenal, di belakangnya terukir indah namanya dengan
sutra emas.<br />
Gadis itu menjadi marah, dengan suara yang meninggi dia berteriak,
“Yaahh… Ayah memang sangat mencintai saya, dengan semua uang ayah, ayah
belikan jaket ini untukku?”<br />
Lalu dia membuang Jaket itu dan lari meninggalkan ayahnya.<br />
Ayahnya tidak bisa berkata apa-apa, hatinya hancur, dia hanya berdiri mematung, tak tahu apa yg harus di lakukannya ..<br />
Tahun demi tahun berlalu,<br />
sang gadis telah menjadi seorang yang sukses. Dengan bermodalkan
otaknya yang cemerlang dia berhasil menjadi seorang wanita karir. Dia
mempunyai rumah yang besar dan mewah, dan dikelilingi suami yang tampan
dan anak yang cerdas.<br />
Sementara itu ayahnya semakin tua dan tinggal sendiri. Sejak hari
wisuda itu, anaknya pergi meninggalkan dia dan tak pernah menghubungi
dia. Dia berharap suatu saat dapat bertemu anaknya itu, hanya untuk
meyakinkan dia betapa sayangnya pada anak itu. Sang anak pun kadang
rindu dan ingin bertemu dengan sang ayah, tapi mengingat apa yang
terjadi pada hari wisudanya, dia menjadi sakit hati dan sangat
mendendam.<br />
Sampai suatu hari datang sebuah telegram dari kantor kejaksaan yang
memberitakan bahwa ayahnya telah meninggal, dan sebelum ayahnya
meninggal, dia mewariskan semua hartanya kepada anak satu-satunya itu.
Sang anak disuruh menghadap Jaksa wilayah dan bersama-sama ke rumah
ayahnya untuk mengurus semua harta peninggalannya. Saat melangkah masuk
kerumah itu, mendadak hatinya menjadi sangat sedih, mengingat semua
kenangan semasa dia tinggal disitu. Dia merasa sangat menyesal telah
bersikap buruk terhadap ayahnya.<br />
Dengan bayangan-bayangan masa lalu yang menari-nari di matanya, dia
menelusuri semua barang di rumah itu. Dan ketika dia membuka lemari
pakaian ayahnya, dia menemukan Jaket itu, masih terbungkus dengan kertas
kado yang sama beberapa tahun yang lalu.<br />
<a href="http://kisahkisah.com/wp-content/uploads/2012/10/kado1.jpg"><img alt="" class="aligncenter size-full wp-image-5836" height="244" src="http://kisahkisah.com/wp-content/uploads/2012/10/kado1.jpg" title="kado" width="200" /></a><br />
sesuatu jatuh dari bagian kantong Jaket itu. Dia memungutnya.. sebuah
kunci mobil! Di gantungan kunci mobil itu tercetak nama dealer, sama
dengan dealer mobil sport yang dulu dia idamkan! Dia merogoh kantong
sebelahnya dan menemukan sesuatu,, di situ terselip STNK dan surat-surat
lainnya, namanya tercetak di situ. Dan sebuah kwitansi pembelian mobil,
tanggalnya tepat sehari sebelum hari wisuda itu.<br />
Dia berlari menuju garasi, dan di sana dia menemukan sebuah mobil
yang berlapiskan debu selama bertahun-tahun, meskipun mobil itu sudah
sangat kotor karena tidak disentuh bertahun-tahun, dia masih mengenal
jelas mobil itu, mobil sport yang dia dambakan bertahun-tahun lalu.
Dengan buru-buru dia menghapus debu pada jendela mobil dan melongok
kedalam. Bagian dalam mobil itu masih baru, plastik membungkus jok mobil
dan setirnya, di atas dashboardnya ada sebuah foto, foto ayahnya,
sedang tersenyum bangga<br />
Mendadak dia menjadi lemas, lalu terduduk disamping mobil itu, ia
menangis. air matanya tidak terhentikan, mengalir terus mengiringi rasa
menyesalnya yang takan mungkin bisa terobati…<br />
Tolong “share” ke teman-teman yang lain agar mereka juga dapat
memetik hikmah yang ada pada kisah di atas. Semoga dapat bermanfaat bagi
kehidupan kita, terimakasih.Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/04683950482363008188noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1701834308727570689.post-87708175276036107772012-11-28T17:04:00.001+07:002012-11-28T17:04:20.942+07:00Kisah Nyata Dari negara Eropa,Bukti keutamaan Ayat Kursi<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhX6LpNizXwEALioiN7mCcthEyvNcuEk5pSl76KlrqI2enYObdjlNEPz05ezU8HblAQu72TpbcfVJKuXyrZnxOGoTX5tWg5HMSWEIdgm0raEXtytdHij8Yn21QTyueUOf8hu8lHCfZDIKs/s1600/kisah+nyata+ayat+kursi.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="133" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhX6LpNizXwEALioiN7mCcthEyvNcuEk5pSl76KlrqI2enYObdjlNEPz05ezU8HblAQu72TpbcfVJKuXyrZnxOGoTX5tWg5HMSWEIdgm0raEXtytdHij8Yn21QTyueUOf8hu8lHCfZDIKs/s200/kisah+nyata+ayat+kursi.jpg" width="200" /></a></div>
<div style="text-align: center;">
<b> </b></div>
<div style="text-align: center;">
<b>Kisah Nyata Dari negara Eropa,Bukti keutamaan Ayat Kursi </b></div>
<div style="text-align: justify;">
<b> </b></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Ini </b>kisah nyata dari Amerika (US) sekitar tahun 2006. Pengalaman nyata seorang muslimah asal Asia yang mengenakan jilbab.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
</div>
<div style="text-align: justify;">
Suatu hari wanita ini berjalan pulang dari bekerja dan agak kemalaman . Suasana jalan setapak sepi . Ia melewati jalan pintas.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
</div>
<div style="text-align: justify;">
Di ujung jalan pintas itu, dia
melihat ada sosok pria Kaukasian. Ia menyangka pria itu seorang warga
Amerika . Tapi perasaan wanita ini agak was-was karena sekilas raut pria
itu agak mencurigakan seolah ingin mengganggunya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
</div>
<div style="text-align: justify;">
Dia berusaha tetap tenang dan
membaca kalimah Allah. Kemudian dia lanjutkan dengan terus membaca Ayat
Kursi berulang-ulang seraya sungguh-sungguh memohon perlindungan Allah
swt. Meski tidak mempercepat langkahnya, ketika ia melintas di depan
pria berkulit putih itu, ia tetap berdoa. Sekilas ia melirik ke arah
pria itu. Orang itu asik dengan rokoknya, dan seolah tidak
mempedulikannya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
</div>
<div style="text-align: justify;">
Keesokan harinya , wanita itu
melihat berita kriminal, seorang wanita melintas di jalan yang sama
dengan jalan yang ia lintasi semalam. Dan wanita itu melaporkan
pelecehan seksual yang dialaminya di lorong gelap itu. Karena begitu
ketakutan, ia tidak melihat jelas pelaku yang katanya sudah berada di
lorong itu ketika perempuan korban ini melintas jalan pintas tersebut.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
</div>
<div style="text-align: justify;">
Hati muslimah ini pun tergerak
karena wanita tadi melintas jalan pintas itu hanya beberapa menit
setelah ia melintas di sana. Dalam berita itu dikabarkan wanita itu
tidak bisa mengidentifikasi pelaku dari kotak kaca, dari beberapa orang
yang dicurigai polisi.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
</div>
<div style="text-align: justify;">
Muslimah ini pun memberanikan
diri datang ke kantor polisi, dan memberitahukan bahwa rasanya ia bisa
mengenali sosok pelaku pelecehan kepada wanita tersebut, karena ia
menggunakan jalan yang sama sesaat sebelum wanita tadi melintas.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
</div>
<div style="text-align: justify;">
Melalui kamera rahasia, akhirnya
muslimah ini pun bisa menunjuk salah seorang yang diduga sebagai
pelaku. Iia yakin bahwa pelakunya adalah pria yang ada di lorong itu dan
mengacuhkannya sambil terus merokok .</div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
</div>
<div style="text-align: justify;">
Melalui interogasi polisi
akhirnya orang yang diyakini oleh muslimah tadi mengakui perbuatannyaa.
Tergerak oleh rasa ingin tahu, muslimah ini menemui pelaku tadi dan
didampingi oleh polisi.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
</div>
<div style="text-align: justify;">
Muslimah : “Apa Anda melihat
saya? Saya juga melewati jalan itu beberapa menit sebelum wanita yang
kauperkosa itu? Mengapa Anda hanya menggangunya tapi tidak mengganggu
saya? Mengapa Anda tidak berbuat apa-apa padahal waktu itu saya
sendirian?”</div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
</div>
<div style="text-align: justify;">
Penjahat : “Tentu saja saya
melihatmu malam tadi. Anda berada di sana malam tadi beberapa menit
sebelum wanita itu. Saya tidak berani mengganggu Anda. Aku melihat ada
dua orang besar di belakang Anda pada waktu itu. Satu di sisi kiri dan
satu di sisi kanan Anda.”</div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
</div>
<div style="text-align: justify;">
<div style="text-align: justify;">
Muslimah
itu tidak bisa melanjutkan kata-katanya. Hatinya penuh syukur dan terus
mengucap syukur. Dengkulnya bergetar mendengar penjelasan pelaku
kejahatan itu, ia langsung menyudahi interview itu dan minta diantar
keluar dari ruang itu oleh polisi.</div>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
</div>
<div style="text-align: center;">
***</div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
</div>
<div style="text-align: justify;">
Semua surat dalam al-Qur’an
adalah surat yang agung dan mulia. Demikian juga seluruh ayat yang
dikandungnya. Namun, Allah Subhanahu wa ta’ala dengan kehendak dan
kebijaksanaanNya menjadikan sebagian surat dan ayat lebih agung dari
sebagian yang lain. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
</div>
<div style="text-align: justify;">
Syaikh Umar Sulaiman Al Asyqar
berkata, ”Yang paling baik digunakan untuk melawan jin yang masuk ke
dalam tubuh manusia adalah dzikrullah (dzikir kepada Allah) dan bacaan
Al Qur`an. Dan yang paling besar dari itu ialah bacaan ayat kursi,
karena sesungguhnya orang yang membacanya akan selalu dijaga oleh
penjaga dari Allah, dan ia tidak akan didekati oleh setan sampai Subuh,
sebagaimana telah shahih hadits tentang itu”. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/04683950482363008188noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1701834308727570689.post-26673249411369175822012-11-26T18:43:00.002+07:002012-11-26T18:43:46.695+07:00Kisah Bunga Untuk Ibu<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhbJ7XqgorcSwvK6OvBsnqNSIFl0yhckZ7yNdaHw5RqkxmcmyaJLeA2dlducEIMZ9-eR6vebnvBPDvUHkKgePb-Gdf07c1EtZ0GRiGtlGg_-paivmrUjJT4r1Ym0uMUESPEbhSzf5y_fmA/s1600/kisah+bunga+untuk+ibu.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhbJ7XqgorcSwvK6OvBsnqNSIFl0yhckZ7yNdaHw5RqkxmcmyaJLeA2dlducEIMZ9-eR6vebnvBPDvUHkKgePb-Gdf07c1EtZ0GRiGtlGg_-paivmrUjJT4r1Ym0uMUESPEbhSzf5y_fmA/s1600/kisah+bunga+untuk+ibu.jpg" /></a></div>
<br />
<br />
<br />
<div style="text-align: center;">
</div>
<span style="font-size: large;"><b>Kisah Bunga Untuk Ibu </b></span><br />
<br />
<br />
<br />
Pagi itu, seorang pria tampak turun dari
mobil mewahnya. Ia bermaksud untuk membeli sebuah kado di kompleks
pertokoan itu. Besok adalah <em>hari Ibu</em>, dan ia bermaksud untuk
membeli lalu mengirimkan sebuah hadiah lewat pos untuk ibunya di
kampung. Seorang Ibu yang pernah ia tinggal pergi beberapa tahun lalu
untuk kuliah, mencari nafkah, dan mengejar kesuksesan di kota besar ini.
Langkah-langkah pria itu terhenti di depan sebuah toko bunga. Ia
melihat seorang <em>gadis cantik</em>. <span id="more-1714"></span>Ternyata,
gadis itu adalah adik tingkatnya semasa kuliah dulu. Gadis itu terlihat
sedang memandangi lesu rangkaian bunga-bunga indah di etalase. Matanya
terlihat dengan jelas tengah berkaca-kaca, air mata nya hendak meleleh, seperti akan menangis.
<br />
<div style="text-align: justify;">
Setelah <strong>cerita cerita</strong> lalu dilantunkan, pria itu lalu bertanya “Ada apa denganmu? Ada apa dengan bunga-bunga itu?”</div>
<div style="text-align: justify;">
“Aku ingin memberi salah satu rangkaian bunga mawar ini untuk ibu saya,” gadis cantik itu melanjutkan, “Seumur hidup, saya belum pernah memberikan bunga seindah ini untuk ibu.”</div>
<div style="text-align: justify;">
“Kenapa tidak kau beli saja? Ini bagus, kok.” <em>Cerita pria</em> tersebut sambil turut mengamati salah satu karangan bunga.</div>
<div style="text-align: justify;">
“Uang saya tidak cukup.”</div>
<div style="text-align: justify;">
“Ya sudah, pilih saja salah satu, aku yang akan membayarnya.” Pria itu menawarkan diri sambil tersenyum.</div>
<div style="text-align: justify;">
Akhirnya gadis itu mengambil salah satu
karangan bunga. Dengan ditemani sang pria, gadis itu lalu menuju kasir.
Pria itu juga menawarkan diri mengantar si gadis pulang ke rumah untuk
memberikan bunga itu kepada ibunya. Gadis itu pun bersedia.</div>
<div class="ezAdsense adsense adsense-midtext" style="float: left; margin: 12px;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
Dua orang itu lalu melaju menggunakan
mobil menuju ke sebuah tempat yang ditunjukkan oleh si gadis. Hati pria
itu terperanjat ketika gadis cantik itu ternyata mengajaknya ke sebuah
kompleks pemakaman umum.</div>
<div style="text-align: justify;">
Setelah memarkir mobil, pria itu lalu
mengikuti langkah-langkah si gadis. Dengan sangat terharu gadis itu lalu
meletakkan karangan bunga itu ke makam ibunya. Seorang ibu yang memang
belum pernah dilihat gadis itu seumur hidupnya. Ibu itu dulu meninggal
saat melahirkan gadis itu.</div>
<div style="text-align: justify;">
Melihat kejadian itu, setelah
mengantarkan gadis itu pulang ke rumah, sang pria membatalkan niatnya
untuk membeli dan mengirimkan kado bagi ibunya.</div>
<div style="text-align: justify;">
Siang itu juga, pemuda sukses
itu langsung memacu mobilnya.. pulang ke kampungnya.. untuk melihat
wajah ibu yang dia rindukan selama ini.. untuk bersujud di bawah kakinya
dan memeluk erat tubuh dan hati lembutnya..</div>
<div style="text-align: justify;">
——</div>
Untuk para sahabat.. terutama calon Ibu, para Ibu, dan khusus untuk IBU saya di sorga..… ^^ semoga <em>cerita ibu</em> ini bisa membuat kita semakin menyayangi ibuAnonymoushttp://www.blogger.com/profile/04683950482363008188noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1701834308727570689.post-83251619133182690382012-11-23T14:24:00.002+07:002012-11-23T14:24:49.240+07:00Nia dan Ayah Sayang Mama<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgzVmBz9khvPv2JZS5OYgn8O_gMIHaGKb1yYJwoJ18DVYW8N4Hj_8b8s2oXhbsgviIn4-OQ89_Bt7PvErnkPLvtNcnrcSYAIc708gZ4H79RM0W0VQ5brocxdPqZEKerV5KQyultfuIDcp0/s1600/cerita+sedih.jpeg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgzVmBz9khvPv2JZS5OYgn8O_gMIHaGKb1yYJwoJ18DVYW8N4Hj_8b8s2oXhbsgviIn4-OQ89_Bt7PvErnkPLvtNcnrcSYAIc708gZ4H79RM0W0VQ5brocxdPqZEKerV5KQyultfuIDcp0/s1600/cerita+sedih.jpeg" /></a></div>
<br />
<br />
<br />
Penyesalan itu kian lama kian menghantui pikiran Anastia.Tidak ada beban begitu berat yang dapat melebihi penyesalannya bersuami dengan Asna.Setelah sepuluh tahun pernikahan dan mempunyai seorang anak yang cantik jelita bernama Nia tidak juga membuat penyesalan Anastia kunjung reda.<br /><br />Anastia merupakan anak seorang bisnisman dikotanya.Dengan penampilan fisiknya yang cantik luar biasa, Anastia dapat memperoleh tipe pria idaman yang dia impikan.Selama SMP maupun SMA telah banyak laki-laki yang berusaha menggaet hatinya.Dan hanya tipe-tipe tertentu saja yang berhasil menjadi kekasih seorang Anastia. Dengan ciri-ciri layaknya orang kota Anastia memilih laki-laki yang tampan dengan mobilnya yang keren dan hartanya yang banyak. Setiap harinya dalam hidup Anastia selalu dikelilingi dengan apa yang namanya kemewahan.<br /><br />Beda halnya dengan Asna yang adalah seorang anak petani yang tergolong keluarga ekonomi kelas bawah. Lahir dan besar di desa kecil yang kemudian pergi ke kota untuk menuntut ilmu di SMP dan SMA yang membiayai seluruh biaya pendidikannya, karena Asna tergolong orang yang pandai. Kesederhanaan itulah yang menjadi jalan hidup Asna, kelaparan merupakan teman sehari-harinya, “ra sah aeng-aeng (tidak usah macam-macam)” itulah yang menjadi moto hidupnya.Hanya melakukan yang terbaik untuk memperoleh hasil yang baik itulah yang dia lakukan.Kulit hitamnya menandakan darimana dia berasal dan juga penampilannya yang sederhana sering menjadi buah bisikan anak-anak lainnya di sekolah.Kelebihan Asna disamping kepandaiannya adalah kemampuannya memainkan alat musik. Satu kesamaan saja yang sama dengan Anastia yaitu sekolah SMP dan SMA yang jadi satu dimana Anastia menimba ilmu.<br /><br />Asna untuk mendapatkan uang sehari-harinya untuk makan tanpa sengaja bekerja pada ayah Anastia sebagai pengantar barang bisnis.Begitulah selama SMP dan SMA Asna bekerja untuk memenuhi kebutuhannya sehari-hari.Kejujuran dan kerja kerasnya menimbulkan rasa senang dari ayah Anastia.<br /><br />Hingga akhirnya entah mengapa dan bagaimana Asna pun akhirnya juga memendam rasa pada Anastia anak majikannya.Selama itu Asna sering mencuri pandang kala dia datang ke rumah Anastia.<br /><br />Ketika lulus SMA Asna dikuliahkan oleh ayah Asnatia karena kejujuran dan kerja kerasnya selama ini. Hingga Asna akhirnya dapat lulus dengan gelar sarjana ekonomi. Setelah lulusdia tetap bekerja pada ayah Anastia. Lambat laun perasaan Asna pada Anastia diketahui oleh ayah Anastia dan ternyata sang ayah memang berniat untuk menjodohkan mereka berdua.<br /><br />Demi mendengar hal tersebut Anastia marah luar biasa.Dia tidak mungkin untuk menikahi seorang Asna yang merupakan gembel buah olokan selama menjadi teman satu sekolah sewaktu SMP dan SMA. Dia mencari segala cara untuk melarikan diri dari pernikahan walau akhirnya dia gagal dan tetap harus menikah dengan Asna yang mencintainya.<br /><br />Masa pernikahan pun berlalu.Selang dua tahun dengan segala keterpaksaannya Anastia akhirnya mau memberikan seorang putri bagi Asna. Anak tersebut diberi nama Nia. Walaupun sudah memiliki suami dan anak Anastia tetap menjalani kehidupan seperti biasanya kala dia belum menikah dengan Asna.Semua urusan, keperluan keluarga sampai anak semua diurusi oleh Asna seorang diri.Hingga suatu malam:<br /><br />“ Tia mau kemana sayang malam-malam begini?” Sapa dan tanya Asna kepada Anastia dengan nada lembutnya yang khas.<br /><br />“Bukan urusanmu, dan jangan pernah memanggil sayang. Karena aku tidak pernah mencintaimu” Jawabnya dengan nada tinggi di depan meja rias.<br /><br />“Tia setidaknya berilah sedikit perhatian pada anak kita, karena saat ini yang paling anak kita butuhkan adalah belaian seorang ibu, dan itu kamu”.<br /><br />“Dia anakmu dan bukan anakku, kamulah yang berbuat dan ini bukan keinginanku, jadi urusi semua sendiri!”<br /><br />Begitulah tiap malam Anastia selalu pergi seperti sediakala saat masih seorang gadis.<br /><br />Tangis Nia tiap melihat kepergian ibunya baik siang maupun malam hari tidak juga meluluhkan hati Anastia yang masih hidup dalam kemarahannya karena dijodohkan dengan seorang Asna.<br /><br />Hingga suatu malam Anastia mendapat kecelakaan yang membuat kedua matanya buta.Selama enam hari dia menginap di rumah sakit dengan kepala diperban menutupi matanya.Dia mengomel-ngomel selama di rumah sakit dan membuat dokter dan perawat disitu merasa gusar.Ketika suami dan datang dia lebih marah lagi.<br /><br />“Ini semua gara-gara kamu tahu?”Gertak Anastia sembari duduk di kasur rumah sakit.<br /><br />“Seandainya aku tidak menikah dengan kamu maka aku sudah hidup bahagia dan tidak perlu menderita seperti ini.Sekarang aku buta, kamu puas? Aku tidak bisa lagi pergi kemana-mana lagi, dan semua temanku pasti akan menghinaku, kenapa kamu lakukan itu? Aku ingin melihat lagi aku tidak mau tahu, kamu harus mencari mata, karena hanya dengan itu aku bisa hidup bahagia.”<br /><br />“Mama, sudah dong ma kasihan papa” isak Nia.<br /><br />“Jangan panggil mama, aku tidak mau menganggapmu anakku” <br /><br />Selama tiga hari Asna melayani segala apa yang dibutuhkan Anastia di rumah sakit. Hingga akhirnya pada hari keempat Asna tidak lagi pergi ke rumah sakit, hanya Nia saja yang selalu datang untuk membantu makan dan mengupaskan buah untuk Anasti.Walaupun tiap kali datang Nia selalu mendapat kata-kata pedas. Nia hanya menangis, namun menyembunyikan tangis sedihnya dari sang ibu. Karena jika dia menangis hanya akan menambah marah sang ibu.<br /><br />Setelah satu minggu akhirnya Anastia diperbolehkan pulang dan menunggu apabila ada mata yang dapat di donor.Sudah beberapa hari Anastia tidak mendengar suara halus dari suaminya. Hingga akgirnya dia bertanya pada Nia:<br /><br />“Kemana ayahmu itu, tumben sekali tidak ada suaranya?”<br /><br />“Nia juga tidak tahu ma, setelah hari ketiga mama di rumah sakit ayah pergi dan tidak ada kabar”<br /><br />“Baguslah, jadi tidak perlu repot-repot untuk mengusirnya. Jika kamu juga mau pergi silahkan”<br /><br />Nia menangis, entah sudah berapa banyak air mata yang dia keluarkan ketika semua usahanya dan kesabarannya untuk menunggu dianggap seorang anak dan untuk ayahnya diterima sebagai seorang suami oleh ibunya tak kunjung tiba.Namun dengan sabar Nia tetap menemani ibunya dan membantu mengurusi pekerjaan rumah, walaupun telah ada seorang pembantu disitu.<br /><br />Hingga akhirnya setelah menunggu selama satu bulan ada mata yang dapat di donorkan untuk Anasta. Betapa girangnya Anastia saat itu mendengar dia akan segera dioperasi untuk memasang mata barunya. Sudah tidak sabar dia untuk kembali kepada dunianya yang hampir selama satu bulan dia tinggalkan. Dia tidak tahu darimana asal mata tersebut, yang dia tahu adalah dia akan segera kembali dapat melihat. Walaupun dia juga sempat heran, karena sang pendonor atau keluarga pendonor tidak meminta bayaran sepeser pun. Ah, mungkin penilik mata ini sudah meninggal sehingga sekarang hanya perlu membayar biaya opersi, pikir Anastia.<br /><br />Setelah operasi berhasil dan sembuh, maka Anastia pun kembali padadunianya dulu. Pergi ke mol, café, dugem, kencan dengan pria lain dan sebagainya. Sedangkan Nia setelah ibunya sembuh malah semakin menderita, dia sering disuruh-suruh bak pembantu, dan sering dikatai kata-kata kasar. Dengan kesabaran Nia tetap tinggal pada ibunya, karena begitu cintanya dia pada ibunya walaupun selama ini apa yang Nia dapat sangat jauh dan bertolak belakang dari apa yang dia harapkan.<br /><br />Suatu pagi setelah lima tahun berlalu dengan umur Nia yang sekarang hampir 13 tahun Anastia duduk di halaman. Di depan gerbang rumahnya tampak seorang bapak-bapak berpakaian usang dengan biolanya memainkan sebuah musik klasik.Ketika mendengar musik itu Anastia seolah menjadi tenang dan damai.Dia lalu menyuruh pembantunya untuk memberi makan padanya.Begitulah tiap pagi pemain biola tersebut datang dengan topi besarnya dan pakaian lusuhnya.<br /><br />Nia ketika mendengar musik itu selalu menangis dan mulai sejak saat itu dia meminta ijin ibunya agar dia saja yang memberi makan pemain biola tersebut.Begitulah setiap hari hingga Anastia harus pergi ke rumah sakit karena ginjalnya mengalami gangguan dan harus menerima kenyataan bahwa dia harus cuci darah tiap bulan sekali.<br /><br />Setelah beberapa bulan Nia menemani sang ibu dengan cintanya, akhirnya Nia pun tidak lagi diketahui keberadaannya oleh ibunya setelah beberapa hari yang lalu pamit pergi ke pasar.Sedikit ada yang lega dalam hati Anastia ketika Nia pergi, walaupun kini berkurang orang yang disuruh-suruh.<br /><br />Beberapa hari setelahnya Anastia mendapat telepon dari rumah sakit bahwa ada orang yang bersedia mendonorkan satu ginjanya untuk Anastia.Setelah dilakukan beberapa tes akhirnya operasi penanaman ginjal dalam tubuh Anastia pun berhasil.<br /><br />Sekarang hidup Anastia bebas tanpa ada suami yang dia benci dan juga Nia yang tidak dia sukai, walaupun dalam hati dia merasa ada sedikit yang hilang hidup tanpa mereka.Namun masa bodoh itulah pikiran Anastia karena dia sekarang dapat hidup bebas tanpa ada yang mengganggu.<br /><br />Selang satu tahun pada saat hari ulang tahunnya Anastia mengadakan pesta besar yang dihadiri oleh kekasih barunya dan teman-temannya. Pagi hari setelah hari ulang tahunnya dia tidak lagi dapat mendengar lagi permainan biola dari orang yang bisanya bermain biola dengan musik klasiknya di depan gerbang rumah karena kabarnya orang tersebut telah meninggla dunia sebulan lalu.Entah mengapa akhir-akhir ini Anastia merasa seolah kehilangan sesuatu yang sangat besar dalam hidupnya.<br /><br />Hari kedua setelah hari ulang tahunnya Anastia mendapatkan sebuah paket yang ternyata isinya merupakan kotak kado dengan hiasan pita berwarna ungu yang merupakan warna kesukaannya.Dia bertanya-tanya dalam hati dari siapakah gerangan kado ini.Di dalam kotak tersebut terdapat sebuah kotak lagi yang setelah dia buka berisi sebuah liontin berbentuk hati.Belum sempat Anastia membuka liontin tersebut dia tertarik pada kertas pembungkus kado yang bergambar Hello Kitty. Di sisi lain kertas kado terdapat sebuah tulisan yang agaknya tidak asing baginya.Pelan-pelan Anastia menguraikan kertas yang berlipat kusut karena digunakan untuk membungkus kado.Denga konsentrasi dia mulai membaca dalam hati.<br />
<br />
<em>“Dear Mama"<br /><br />Ma sebelumnya maafkan Nia tidak dapat hadir dalam pesta hari ulang tahun mama. Nia takut jika nanti hanya akan merusak hari indah mama.Niajuga tidak mau bertemu dengan kekasih baru mama, Nia takut jika nanti Nia tidak bisa terima ma.Nia bersyukur punya mama cantik seperti mama, jika bisa Nia ingin sekali dianggap sebagai layaknya seorang anak pada umumnya ma.Nia melihat anak seumuran Nia yang jalan-jalan dengan ibunya ketika di pasar, melihat keluarga berekreasi.Namun Nia tidak begitu berharap ma, karena menjadi anak mama sudah cukup bagi Nia.Ada satu hal yang sangat Nia harapkan sejak dulu dari mama, Nia ingin melihat mama dapat baik pada papa.Nia juga sudah bertemu papa ma setelah papa menghilang.Dan tahukah mama dimana Nia bertemu papa pertama kalinya setelah papa menghilang? Nia bertemu di depan gerbang ketika Nia memberi makan pemain biola itu ma. Dia adalah papa.Nia sedih melihat keadaan papa, saat Nia bertanya mengapa, papa hanya menunduk dan bilang bahwa papa ingin selalu dapat mendengar mama dan Nia baik-baik saja karena papa tidak dapat melihat mama lagi.Papa bilang mendengar suara mama saja sudah cukup mengobati rindu untuk mama.Papa pergi untuk mama, agar mama tidak malu lagi pada teman-teman mama.Hingga akhirnya papa sakit serius dan harus dibawa ke rumah sakit. Nia tidak mengira ternyata pada saat yang sama mama juga sakit dan harus operasi lagi.Nia dengar mama sakit ginjal dan harus mendapatkan ginjal baru, sedangkan papa juga sakit yang membutuhkan biaya besar.Nia bingung waktu itu harus bagaimana.Harus mencarikan uang untuk papa atau menemani mama.Jadi Nia memberikan satu ginjal Nia untuk mama sebagai terimakasih dan maaf karena Nia sampai saat ini keberadaan Nia tidak dapat membuat mama hidup bahagia.Uang pemberian dokter dari ginjal Nia tidak Nia pakai untuk jajan ma tenang, tapi Nia pakai untuk membiayai papa walau akhirnya papa meninggal satu bulan yang lalu.Nia sangat sedih ditinggal papa, kadang Nia sangat rindu dan sangat sesak ketika mengingat papa.Satu lagi ma, papa berpesan agar menjaga matanya, begitu juga Nia ma, tolong jaga ginjal Nia agar mama tetap sehat sampai tua.Katanya papa ingin tetap melihat mama sehat walaupun itu dari surga.Sudah ya ma, selamat ulang tahun, semoga panjang umur dan tercapai semua keinginan mama. Nia sekali lagi juga harus minta maaf jika Nia tidak dapat lagi tinggal dengan mama, Nia sekarang bekerja di agen koran untuk makan sehari-hari. Nia masih ingin melihat mama, dan Nia sangat berharap saat bertemu mama dapat menerima Nia dan dapat melakukan hal yang tidak pernah Nia terima sejak kecil.Nia sangat ingin pelukan mama, Nia saying mama”.<br /><br /><br />Salam Sayang<br /><br />Nia</em><br /><br />Serasa berhenti nafas Anastia membaca surat dari buah hatinya. Jantung Anastia bergemuruh luar biasa.Air matanya seakan tidak dapat lagi terbendung, terus mengalir dan mengalir seolah tidak mau berhenti. Teringat lima belas tahun yang lalu dimana semua kebencian berkumpul jadi satu. Teringat bagaimana wajah Asna suaminya ketika membangunkan Anastia tidur, ketika membuatkan sarapan, ketika menasihati.Satu yang tidak pernah dia sadari selama ini, cinta tulus suaminya yang tak berbalas darinya.Kata-kata halus itu yang dulu tidak ingin dia dengar sekarang jadi rindu dan sangat berharap untuk dapat mendengarnya lagi walaupun selamanya dia terus mendengar tanpa henti.Dia mengira suaminya pergi dari rumah karena memang sudah tidak betah lagi, ternyata?Ternyata suaminya pergi untuk terus membuktikan cinta padanya, dia terus mencintai dan terus membuktikan, dia terus mencoba membahagiakan. Oh, apakah aku ini Tuhan, ratap Anastia. Bola mata ini ternyata milik suamiku. Teringat dia kata-katanya pada suaminya saat terakhir dia bertemu:<br /><br />“Seandainya aku tidak menikah dengan kamu maka aku sudah hidup bahagia dan tidak perlu menderita seperti ini.Sekarang aku buta, kamu puas? Aku tidak bisa lagi pergi kemana-mana lagi, dan semua temanku pasti akan menghinaku, kenapa kamu lakukan itu? Aku ingin melihat lagi aku tidak mau tahu, kamu harus mencari mata, karena hanya dengan itu aku bisa hidup bahagia.”<br /><br />Betapa menyesalnya Anastia ketika teringat kata-kata yang dia ucapkan saat itu.Dia tidak hanya buta mata, tetapi buta hati saat itu.Dia masih tetap tidak melihat cinta yang suaminya coba nyatakan padanya. Terlebih ketika dia membaca surat Nia bagaimana suaminya merindukan dirinya, bagaimana suaminya berusaha menjaga reputasinya, dan bagaimana suaminya mencoba tetap memberikan kebahagiaan lewat biola tuanya. Seakan membeku tangan dan pikiran Anastia saat itu. Oh suamiku maafkan aku, ratap Anastia. <br /><br />“Nia” ucap Anastia.<br /><br />“Aku harus menemui Nia dan mencoba menebus semua kesalahanku padanya dan ayahnya”<br /><br />Anastia dengan gundah pergi mencari seluruh agen koran dan berusaha mencari-cari nama anaknya Nia. Hingga akhirnya setelah setengah hari mencari Anastia menemukan agen yang pada agen tersebut terdapat Nia dengan ciri-ciri yang sama seperti yang ia sebutkan. Sedikit ada rasa lega dalam hati ketika mendengar hal tersebut. Dia bertanya pada orang disitu apa pekerjaan Nia, ternyata Nia bekerja sebagai seorang penjual Koran di pinggir-pinggir jalan. Deg jantung Anastia, jadi selama pergi dari rumah dia rela membakar kulitnya untuk menjual koran?<br /><br />Setelah itu Anastia jadi tidak sabar untuk menemui anak semata wayangnya.Dia meminta petunjuk dimana dia dapat menemukan Nia. Setelah dikasih tahu akhirnya Anastia pergi ke sebuah perempatan dimana kata orang disitu tempat Nia menjajakan koran. Setelah hampir sampai perempatan yang ditunjuk dia melihat suatu keanehan banyak orang berduyun-duyun ke tempat dimana akan menjadi tujuan Anastia. Anastia menjadi heran bersamaan dengan gugup. Setelah sampai dia membelah kerumunan dan sangat kaget dengan apa yang dilihatnya seolah tidak percaya:<br /><br />“NIIIIAAAA, ya ampun Niiiiiiaaaaaaaa, kenapa kamu sayang Nia”<br /><br />Dipeluknya Nia yang bersimbah darah sekujur tubuhnya dengan koran yang juga terkena darah yang masih dipeluk tubuh kecilnya. Tas usang yang berisi tabloid usang pun tak luput dari darah yang mengalir dari sekujur tubuhnya. Sambil menangis dan meminta pertolongan Anastia tarus memeluk tubuh Nia dengan erat sambil sesekali terdengar kata maaf dari mulutnya.<br /><br />“Maafkan mama sayang” isaknya sejadi-jadinya.<br /><br />Anastia mengusap keringat bercampur darah dalam tubuh Nia.<br /><br />“Maafkan mama sayang” dipeluk dan diciumnya Nia tak peduli dengan darah dalam wajahnya.<br /><br />Dalam wajah pucatnya yang penuh darah Nia membuka sedikit matanya dan menatap sang mama. Setelah beberapa detik Nia menangis dan berkata sambil terbata:<br /><br />“Te… te.. ter.. terima.. kasih m…mmaa, mmma aau me.. mee lukk Nii.. aa. Maaf..in Nia, Nii..aadan aa..yahsayang ma…maa”<br /><br />Seperti buluh yang terkulai terkena angin, wajah Nia tertunduk dalam peluk ibunya dengan meninggalkan sedikit senyum pada ibunya. Seolah tidak percaya dengan apa yang dilihat dan didengarnya Anastia menangis sejadi-jadinya sambil memeluk Nia semakin erat dan erat. Memberikan pelukan yang tidak pernah diterima sang buah hati sejak kecil, memberikan ciuman yang tulus disaat terakhir. Di dalam hati sambil berdoa Anastia memohon maaf pada Nia dan suaminya yang selama ini disakitinya. Kulit Nia yang dulu putih bersih terlihat hitam dan lembab darah, namun kecantikan hatinya mampu meluluhkan hati sang ibu dengan bagaimana dia berkorban dan berjuang untuk mendapatkan kasih saying dan kesadaran sang ibu akan keberadaannya di dunia ini.<br /><br />Nia ditidurkan di samping sang ayah yang juga telah memberikan cinta terbaik pada sang istri dan anak. Lembab air mata dan tanah wajah Anastia tersungkur di depan petiduran kedua orang yang mencintainya selama hidupnya dan yang tidak menerima cinta selama hidup mereka darinya. Nia menjadi teringat akan liontin hadiah dari Nia. Dibukannya lionti hati tersebut disitu terdapat gambar tiga wajah dari pensil dan masing-masing bertuliskan mama,Nia, papa. Digenggamnya erat-erat liontin tersebut sambil terus mengucurkan air mata.<br /><br />Selama berhari-hari dan berbulan-bulan, bahkan bertahun-tahun Nia dirundung sedih setelah dengan apa yang terjadi padanya. Dia memutuskan sang kekasih barunya demi putri dan suaminya yang sekarang hanya bisa melihat Anastia dari surga. Sehari-hari dia hanya bisa memeluk bantal kesayangan Nia dan memakai baju tidur kesukaan suaminya. Setelah ditinggal sang suami Anastia tidak berharap adanya pendamping hidup yang lain. Dia sekarang telah menerima suaminya, walaupun dalam kenyataan sang suami sudah tiada.Hal yang sekarang membahagiakannya adalah mengingat dan mengenang masa-masa ketika dia suaminya dan anaknya ketika masih menjadi satu.Ada penyesalan ketika dia tidak bisa menjalankan perannya sebagai seorang istri ketika dia dibutuhkan. Dan ketika sadar semua telah terlambat, namun ada satu yang dia ingin nyatakan pada putri dan suaminya bahwa dia akan menjaga sebaik-baiknya semua dari mereka baik tubuh maupun cinta yang mereka berikan.<br /><br />“Suamiku maafkan aku, Nia maafkan ibu. Sekarang ibu sadar dan tahu ibu telah mencintai kalian, tunggu ibu”.Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/04683950482363008188noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-1701834308727570689.post-66940151664583159002012-11-03T20:42:00.000+07:002012-11-28T17:40:10.367+07:00Kisah Laura Greenway, Gadis Yang Mendonorkan Alat Vitalnya <div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh4GhGY19zAbJLh2_BhR7OjJ-RuV59OjY-DR2M3CQsHdPWkicgDzBWvX7WPAS5NNN2tG5bqXS9J2B0k3ExwNczwZNo1y6YgkbNH86p1cKXTz1sAOlf0IljaaxOVBUmuRiXsJmohsTAmoZQ/s1600/Laura+Greenway.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh4GhGY19zAbJLh2_BhR7OjJ-RuV59OjY-DR2M3CQsHdPWkicgDzBWvX7WPAS5NNN2tG5bqXS9J2B0k3ExwNczwZNo1y6YgkbNH86p1cKXTz1sAOlf0IljaaxOVBUmuRiXsJmohsTAmoZQ/s1600/Laura+Greenway.jpg" /></a></div>
Linangan air mata mengiringi kepergian <i>Laura Greenway</i>. Namun,gadis asal Inggris itu menyelamatkan tiga nyawa sesamanya.<br />
<br />
Selama
empat tahun, Laura berjuang melawan penyakit paru-paru langka yang
sulit disembuhkan. Upaya medis terakhir yang bisa dilakukan untuk
menyelamatkan nyawanya adalah pemasangan paru-paru buatan di tubuh gadis
18 tahun itu.<br />
<br />
"Dengan tingkat keberhasilan hanya 20 persen,
operasi itu nyatanya gagal. Laura mengalami komplikasiyang mengakibatkan
otaknya kehilangan fungsi," kata ayahnya, Peter Greenway, 46, seperti
dikutip harian New York Daily News.<br />
<br />
Dengan berurai air mata, keluarganya akhirnya sepakat untuk menyudahi siksaan yang mendera <b>Laura Greenway</b>. Mereka mengizinkan dokter untuk mencabut semua alat pendukung hidup yang masih tertempel di tubuh Laura. <i>"Semua keluarga memutuskan untuk mengucapkan selamat tinggal dan matikan mesin. Kami semua hancur,"</i> kata Peter.<br />
<br />
Sekitar
satu tahun lalu, Laura mendaftarkan diri sebagai pendonor organ. Ia
melakukan itu karena sadar penyakitnya tak bisa disembuhkan dan yakin
kematiannya sudah dekat. Ia tak ingin mati sia-sia, karena ia
menandatangani kontrak yang mengizinkan dokter mengambil organnya untuk
orang lain, setelah ia meninggal.<br />
<br />
Niat baik itu terwujud setelah dokter mengangkat hati, ginjal, dan pankreasnya untuk membantu tiga pasienlain yang kritis. <i>"Itu
sesuatu yang ingin ia lakukan, untuk memberikan sesuatu dan membantu
orang lainmemiliki kesempatan hidup. Ia tak ingin orang lain menunggu
dalam pengharapan seperti dia,"</i> kata ayahnya.<br />
<br />
Peter masih tak bisa lupa saat terakhir melihat putrinya sadar, 2 September lalu. <i>"Laura
berbalik pada saya dan berkata, aku tidak punya pilihan lain, aku harus
mencoba ini (operasi pemasangan paru-paru buatan). Sejak itu, ia tidak
pernah bangun lagi,"</i> katanya.Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/04683950482363008188noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1701834308727570689.post-26944976369560170402012-10-31T20:35:00.000+07:002012-10-31T20:35:00.400+07:00Kisah Yu Yuan Malaikat Kecil Dari China part 2 (end)<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgH2-ylCJCygZOCb0Zu5gO_zA7MALzsIXtqQ84d5rKUpPwmRzYa9YBO58l7VIPvh3Wj8P3_EtDqL639tVZo34PXjiakTVtVq5hQrtdZTAZeQYTDWarFhtcKm-47FKccM1H4Sd3zisUCgVk/s1600/yu+yuan2.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgH2-ylCJCygZOCb0Zu5gO_zA7MALzsIXtqQ84d5rKUpPwmRzYa9YBO58l7VIPvh3Wj8P3_EtDqL639tVZo34PXjiakTVtVq5hQrtdZTAZeQYTDWarFhtcKm-47FKccM1H4Sd3zisUCgVk/s320/yu+yuan2.jpg" width="224" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
Pada tanggal 21 Juni, Yu Yuan yang telah melepaskan pengobatan dan
menunggu kematian akhirnya dibawa kembali ke ibu kota. Dana yang sudah
terkumpul, membuat jiwa yang lemah ini memiliki harapan dan alasan untuk
terus bertahan hidup. Yu Yuan akhirnya menerima pengobatan dan dia
sangat menderita didalam sebuah pintu kaca tempat dia berobat. Yu Yuan
kemudian berbaring diranjang untuk diinfus.<br /> Ketegaran anak kecil ini membuat semua orang kagum padanya. Dokter yang
menangani dia, Shii Min berkata, dalam perjalanan proses terapi akan
mendatangkan mual yang sangat hebat. Pada permulaan terapi Yu Yuan
sering sekali muntah. Tetapi Yu Yuan tidak pernah mengeluh. Pada saat
pertamakali melakukan pemeriksaan sumsum tulang belakang, jarum suntik
ditusukkan dari depan dadanya, tetapi Yu Yuan tidak menangis dan juga
tidak berteriak, bahkan tidak meneteskan air mata. Yu yuan yang dari
dari lahir sampai maut menjemput tidak pernah mendapat kasih sayang
seorang ibu. Pada saat dokter Shii Minmenawarkan Yu Yuan untuk menjadi
anak perermpuannya. Air mata Yu Yuan pun mengalir tak terbendung.<br />
<br />
Hari kedua saat dokter Shii Min datang, Yu Yuan dengan malu-malu
memanggil dengan sebutan Shii Mama. Pertama kalinya mendengar suara itu,
Shii Min kaget, dan kemudian dengan tersenyum dan menjawab, “Anak yang
baik”. Semua orang mendambakan sebuah keajaiban dan menunggu momen
dimana Yu Yuan hidup dan sembuh kembali. Banyak masyarakat datang untuk
menjenguk Yu Yuan dan banyak orang menanyakan kabar Yu Yuan dari email.
Selama dua bulan Yu Yuan melakukan terapi dan telah berjuang menerobos
sembilan pintu maut.<br />
<br />
Pernah mengalami pendarahan dipencernaan dan selalu selamat dari
bencana. Sampai akhirnya darah putih dari tubuh Yu Yuan sudah bisa
terkontrol. Semua orang-orang pun menunggu kabar baik dari kesembuhan Yu
Yuan.<br />
Tetapi efek samping yang dikeluarkan oleh obat-obat terapi sangatlah
menakutkan, apalagi dibandingkan dengan anak-anak leukemia yang lain.
Fisik Yu Yuan jauh sangat lemah. Setelah melewati operasi tersebut fisik
Yu Yuan semakin lemah.<br />
<br />
Pada tanggal 20 agustus, Yu Yuan bertanya kepada wartawan Fu Yuan:
“Tante kenapa mereka mau menyumbang dana untuk saya? Tanya Yu Yuan
kepada wartawan tersebut. Wartawan tersebut menjawab, karena mereka
semua adalah orang yang baik hati”. YuYuan kemudia berkata : “Tante saya
juga mau menjadi orang yang baik hati”. Wartawan itupun menjawab, “Kamu
memang orang yang baik.<br />
<br />
Orang baik harus saling membantu agar bisa berubah menjadi semakin
baik”. Yu yuan dari bawah bantal tidurnya mengambil sebuah buku, dan
diberikan kepada ke Fu Yuan. “Tante ini adalah surat wasiat saya.”<br />
<br />
Fu yuan kaget, sekali membuka dan melihat surat tersebut ternyata Yu
Yuan telah mengatur tentang pengaturan pemakamannya sendiri. Ini adalah
seorang anak yang berumur delapan tahun yang sedang menghadapi sebuah
kematian dandiatas ranjang menulis tiga halaman surat wasiat dan dibagi
menjadi enam bagian, dengan pembukaan, tante Fu Yuan, dan diakhiri
dengan selamat tinggal tante Fu Yuan.<br />
<br />
Dalam satu artikel itu nama Fu Yuan muncul tujuh kali dan masih ada
sembilan sebutan singkat tante wartawan. Dibelakang ada enam belas
sebutan dan ini adalah kata setelah Yu Yuan meninggal. Tolong,……. Dan
dia juga ingin menyatakan terima kasih serta selamat tinggal kepada
orang- orang yang selama ini telah memperhatikan dia lewat surat kabar. <b style="color: blue;">
“Sampai jumpa tante,kita berjumpa lagi dalam mimpi. Tolong jaga papa
saya. Dan sedikit dari dana pengobatan ini bisa dibagikan kepada sekolah
saya. Dan katakana ini juga pada pemimpin palang merah.</b><br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhqgF18hQ-RTcVlt2-B29sCCQo49cD2Sw0opFGaHfpKY3VQK0whz5vNFhNdv3SM5vHM1JrktroWNxYLUdSwWDpQTZIIYe8-RM1nmYE5IdETrvivK7APoRCV_mWcU8YKW_lZ_9Fgudh2Ykw/s1600/Yu+Yuan3.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhqgF18hQ-RTcVlt2-B29sCCQo49cD2Sw0opFGaHfpKY3VQK0whz5vNFhNdv3SM5vHM1JrktroWNxYLUdSwWDpQTZIIYe8-RM1nmYE5IdETrvivK7APoRCV_mWcU8YKW_lZ_9Fgudh2Ykw/s1600/Yu+Yuan3.jpg" /></a></div>
<b><span style="color: blue;">Setelah saya meninggal, biaya pengobatan itu dibagikan kepada
orang-orang yang sakit seperti saya. Biar mereka lekas sembuh”</span></b>. Surat
wasiat ini membuat Fu Yuan tidak bisa menahan tangis yang membasahi
pipinya.<br />
<br />
Saya pernah datang, saya sangat patuh, demikianlah kata-kata yang keluar
dari bibir Yu Yuan. Pada tanggal 22 agustus, karena pendarahan
dipencernaan hampir satu bulan, Yu Yuan tidak bisa makan dan hanya bisa
mengandalkan infus untuk bertahan hidup. Mula mulanya berusaha mencuri
makan, Yu Yuan mengambil mie instant dan memakannya. Hal ini membuat
pendarahan dipencernaan Yu Yuan semakin parah. Dokter dan perawat pun
secepatnya memberikan pertolongan darurat dan memberi infus dan transfer
darah setelah melihat pendarahan Yu Yuan yang sangat hebat. Dokter dan
para perawat pun ikut menangis.Semua orang ingin membantu meringankan
pederitaannya. Tetapi tetap tidak bisa membantunya. Yu Yuan yang telah
menderita karena penyakit tersebut akhirnya meninggal dengan tenang.
Semua orang tidak bisa menerima kenyataan ini melihat malaikat kecil
yang cantik yang suci bagaikan air. Sungguh telah pergi kedunia lain.<br />
<br />
Dikecamatan She Chuan, sebuah email pun dipenuhi tangisan menghantar
kepergian Yu Yuan. Banyak yang mengirimkan ucapan turut berduka cita
dengan karangan bunga yang ditumupuk setinggi gunung. Ada seorang pemuda
berkata dengan pelan “Anak kecil, kamu sebenarnya adalah malaikat kecil
diatas langit,kepakanlah kedua sayapmu. Terbanglah……………” demikian
kata-kata dari seorang pemuda tersebut.<br />
<br />
Pada tanggal 26 Agustus, pemakaman Yu Yuan dilaksanakan saat hujan
gerimis. Didepan rumah duka, banyak orang-orang berdiri dan menangis
mengantar kepergian Yu Yuan. Mereka adalah papa mama Yu Yuan yang tidak
dikenal oleh Yu Yuan semasa hidupnya. Demi Yu Yuan yang menderita karena
leukemia dan melepaskan pengobatan demi orang lain, maka datanglah papa
mama dari berbagai daerah yang diam-diam mengantarkan kepergian Yu
Yuan.<br />
<br />
Didepan kuburannya terdapat selembar foto Yu Yuan yang sedang tertawa.
Diatas batu nisannya tertulis, <b><span style="color: blue;">“Aku pernah datang dan aku sangat patuh”</span></b>
(30 nov 1996- 22 agus 2005). Dan dibelakangnya terukir perjalanan
singkat riwayat hidup Yu Yuan. Dua kalimat terakhir adalah disaat dia
masih hidup telah menerimakehangatan dari dunia. Beristirahatlah gadis
kecilku, nirwana akan menjadi lebih ceria dengan adanya dirimu.<br />
<br />
Sesuai pesan dari Yu Yuan, sisa dana 540.000 dolar tersebut disumbangkan
kepada anak-anak penderita luekimia lainnya. Tujuh anak yang menerima
bantuan dana Yu Yuan itu adalah : Shii Li, Huang Zhi Qiang, Liu Ling Lu,
Zhang Yu Jie, Gao Jian, Wang Jie. Tujuh anak kecil yang kasihan ini
semua berasal dari keluarga tidakmampu. Mereka adalah anak-anak miskin
yang berjuang melawan kematian.<br />
<br />
Pada tanggal 24 September, anak pertama yang menerima bantuan dari Yu
Yuan di rumah sakit Hua Xi berhasil melakukan operasi. Senyuman yang
mengambang pun terlukis diraut wajah anak tersebut. “Saya telah menerima
bantuan dari kehidupan Anda, terima kasih adik Yu Yuan kamu pasti
sedang melihat kamidiatas sana. Jangan risau, kelak di batu nisan, kami
juga akan mengukirnya dengan kata-kata “Aku pernah datang dan aku sangat
patuh”.<br />
<br />
Seorang anak kecil yang berjuang bertahan hidup dan akhirnya harus
menghadapi kematian akibat sakit yang dideritanya. Dengan kepolosan dan
ketulusan serta baktinya kepada orang tuanya, akhirnya mendapatkan
respon yang luar biasa dari kalangan Dunia. Walaupun hidup serba
kekurangan, Dia bisa memberikan kasihnya terhadap sesama. Inilah contoh
yang seharusnya kita pun mampu melakukan hal yang sama, berbuat sesuatu
yang bermakna bagi sesama, memberikan sedikit kehangatan dan perhatian
kepada orang yang membutuhkan. Pribadi dan hati seperti inilah yang
dinamakan pribadi seorang Pengasih.<br />
<br /><br />
<br />Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/04683950482363008188noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-1701834308727570689.post-53903599625588583382012-10-30T20:32:00.000+07:002012-11-02T16:22:08.302+07:00Kisah Yu Yuan Malaikat Kecil Dr Cina part 1<i>Yu Yuan Gadis Kecil Berhati Malaikat, yang berjuang hidup dari
Leukimia Ganas, setelah merasa tidak dapat disembuhkan lagi, ia rela
melepaskan segala-galanya dan menyumbangkan untuk anak-anak lain yang
masih punya harapan. Sungguh .. tak abis kata2 untuk Yu Yuan. Terima
kasih telah memberikan contoh mulia kepada kami…</i><br />
<br />
Kisah tentang seorang gadis kecil yang cantik yang memiliki sepasang
bola mata yang indah dan hati yang lugu polos. Dia adalah seorang yatim
piatu dan hanya sempat hidup di dunia ini selama delapan tahun.<br />
Satu kalimat terakhir yang ia tinggalkan di batu nisannya adalah <i>saya pernah datang dan saya sangat penurut.</i><br />
<br />
Anak ini rela melepasakan pengobatan, padahal sebelumnya dia telah
memiliki dana pengobatan sebanyak 540.000 dolar yang didapat dari
perkumpulan orang Chinese seluruh dunia. Dan membagi dana tersebut
menjadi tujuh bagian, yang dibagikan kepada tujuh anak kecil yang juga
sedang berjuang menghadapi kematian. Dan dia rela melepaskan
pengobatannya.<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjPDRuWk5DWj4VYKTum3k4ZeA5kiGK9KmG_plsG7o1u7brpzOUK6gOsrgPS_iIgAd_hLz8mXyTT8TipDbwxF9TsChVqoVtrRkpH1miZYLGFHKNumZsQaRpG5y8LNfCPL83eM9vj-pcCcwA/s1600/Yu+Yuan.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="247" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjPDRuWk5DWj4VYKTum3k4ZeA5kiGK9KmG_plsG7o1u7brpzOUK6gOsrgPS_iIgAd_hLz8mXyTT8TipDbwxF9TsChVqoVtrRkpH1miZYLGFHKNumZsQaRpG5y8LNfCPL83eM9vj-pcCcwA/s320/Yu+Yuan.jpg" width="320" /></a></div>
<br />
<br />
<br />
<br />
Begitu lahir dia sudah tidak mengetahui siapa orang tua kandungnya. Dia
hanya memiliki seorang papa yang mengadopsinya. Papanya berumur 30 tahun
yang bertempat tinggal di provinsi She Cuan kecamatan Suang Liu, kota
Sang Xin Zhen Yun Ya Chun Er Cu. Karena miskin, maka selama ini ia tidak
menemukan pasangan hidupnya. Kalau masih harus mengadopsi anak kecil
ini, mungkin tidak ada lagi orang yang mau dilamar olehnya. Pada tanggal
30 November 1996, tgl 20 bln 10 imlek, adalah saat dimana papanya
menemukan anak kecil tersebut diatas hamparan rumput, disanalah papanya
menemukan seorang bayi kecil yang sedang kedinginan. Pada saat menemukan
anak ini, di dadanya terdapat selembar kartu kecil tertulis, 20
November jam 12.<br />
<br />
Melihat anak kecil ini menangis dengan suara tangisannya sudah mulai
melemah. Papanya berpikir kalau tidak ada orang yang memperhatikannya,
maka kapan saja bayi ini bisa meninggal. Dengan berat hati papanya
memeluk bayi tersebut, dengan menghela nafas dan berkata, “saya makan
apa, maka kamu juga ikut apa yang saya makan”. Kemudian papanya
memberikan dia nama Yu Yan.<br />
<br />
Ini adalah kisah seorang pemuda yang belum menikah yang membesarkan
seorang anak, tidak ada Asi dan juga tidak mampu membeli susu bubuk,
hanya mampu memberi makan bayi tersebut dengan air tajin (air beras).
Maka dari kecil anak ini tumbuh menjadi lemah dan sakit-sakitan. Tetapi
anak ini sangat penurut dan sangat patuh. Musim silih berganti, Yu Yuan
pun tumbuh dan bertambah besar serta memiliki kepintaran yang luar
biasa. Para tetangga sering memuji Yu Yuan sangat pintar, walaupun dari
kecil sering sakit-sakitan dan mereka sangat menyukai Yu Yuan. Ditengah
ketakutan dan kecemasan papanya, Yu Yuan pelan-pelan tumbuh dewasa.<br />
<br />
Yu Yuan yang hidup dalam kesusahan memang luar biasa, mulai dari umur
lima tahun, dia sudah membantu papa mengerjakan pekerjaan rumah. Mencuci
baju, memasak nasi dan memotong rumput. Setiap hal dia kerjakan dengan
baik. Dia sadar dia berbeda dengan anak-anak lain. Anak-anak lain
memiliki sepasang orang tua, sedangkan dia hanya memiliki seorang papa.
Keluarga ini hanya mengandalkan dia dan papa yang saling menopang. Dia
harus menjadi seorang anak yang penurut dan tidak boleh membuat papa
menjadi sedih dan marah.<br />
<br />
Pada saat dia masuk sekolah dasar, dia sendiri sudah sangat mengerti,
harus giat belajar dan menjadi juara di sekolah. Inilah yang bisa
membuat papanya yang tidak berpendidikan menjadi bangga di desanya. Dia
tidak pernah mengecewakan papanya, dia pun bernyanyi untuk papanya.
Setiap hal yang lucu yang terjadi disekolahnya di ceritakan kepada
papanya. Kadang-kadang dia bisa nakal dengan mengeluarkan soal-soal yang
susah untuk menguji papanya.<br />
<br />
Setiap kali melihat senyuman papanya, dia merasa puas dan bahagia.
Walaupun tidak seperti anak-anak lain yang memiliki mama, tetapi bisa
hidup bahagia dengan papa, ia sudah sangat berbahagia. Mulai dari bulan
Mei 2005 Yu Yuan mulai mengalami mimisan. Pada suatu pagi saat Yu Yuan
sedang mencuci muka, ia menyadari bahwa air cuci mukanya sudah penuh
dengan darah yang ternyata berasal dari hidungnya. Dengan berbagai cara
tidak bisa menghentikan pendarahan tersebut. Sehingga papanya membawa Yu
Yuan ke puskesmas desa untuk disuntik. Tetapi sayangnya dari bekas
suntikan itu juga mengerluarkan darah dan tidak mau berhenti. Dipahanya
mulai bermunculan bintik-bintik merah.<br />
<br />
Dokter tersebut menyarankan papanya untuk membawa Yu Yuan ke rumah sakit
untuk diperiksa. Begitu tiba di rumah sakit, Yu Yuan tidak mendapatkan
nomor karena antrian sudah panjang. Yu Yuan hanya bisa duduk sendiri
dikursi yang panjang untuk menutupi hidungnya. Darah yang keluar dari
hidungnya bagaikan air yang terus mengalir dan memerahi lantai. Karena
papanya merasa tidak enak kemudian mengambil sebuah baskom kecil untuk
menampung darah yang keluar dari hidung Yu Yuan. Tidak sampai sepuluh
menit, baskom yang kecil tersebut sudah penuh berisi darah yang keluar
dari hidung Yu Yuan.<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhfPxl5FPzgQ5zx9sUTtGn14NY4sYJVZkkCTvddvOz6LRscwPJmM-eMhI081Q0GcRtR1liU_UgIBEo9H4BfkZWnqTzMbyEWrwBUgLljQSSgwqTfH67PRGqfPEP-VA7vygxSQ5h9EegrW3s/s1600/Yu+Yuan1.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="213" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhfPxl5FPzgQ5zx9sUTtGn14NY4sYJVZkkCTvddvOz6LRscwPJmM-eMhI081Q0GcRtR1liU_UgIBEo9H4BfkZWnqTzMbyEWrwBUgLljQSSgwqTfH67PRGqfPEP-VA7vygxSQ5h9EegrW3s/s320/Yu+Yuan1.jpg" width="320" /></a></div>
Dokter yang melihat keadaaan ini cepat-cepat membawa Yu Yuan untuk
diperiksa. Setelah diperiksa, dokter menyatakan bahwa Yu Yuan terkena
Leukimia ganas. Pengobatan penyakit tersebut sangat mahal yang
memerlukan biaya sebesar 300.000 $. Papanya mulai cemas melihat anaknya
yang terbaring lemah di ranjang. Papanya hanya memiliki satu niat yaitu
menyelamatkan anaknya. Dengan berbagai cara meminjam uang kesanak
saudara dan teman dan ternyata, uang yang terkumpul sangatlah
sedikit.Papanya akhirnya mengambil keputusan untuk menjual rumahnya yang
merupakan harta satu satunya. Tapi karena rumahnya terlalu kumuh, dalam
waktu yang singkat tidak bisa menemukan seorang pembeli.<br />
<br />
Melihat mata papanya yang sedih dan pipi yang kian hari kian kurus.
Dalam hati Yu Yuan merasa sedih. Pada suatu hari Yu Yuan menarik tangan
papanya, air mata pun mengalir dikala kata-kata belum sempat terlontar.
“Papa saya ingin mati”.Papanya dengan pandangan yang kaget melihat Yu
Yuan, “Kamu baru berumur 8 tahun kenapa mau mati”. “Saya adalah anak
yang dipungut, semua orang berkata nyawa saya tak berharga, tidaklah
cocok dengan penyakit ini, biarlah saya keluar dari rumah sakit ini.”<br />
<br />
Pada tanggal 18 juni, Yu Yuan mewakili papanya yang tidak mengenal
huruf, menandatangani surat keterangan pelepasan perawatan. Anak yang
berumur delapan tahun itu pun mengatur segala sesuatu yang berhubungan
dengan pemakamannyasendiri. Hari itu juga setelah pulang kerumah, Yu
Yuan yang sejak kecil tidak pernah memiliki permintaan, hari itu meminta
dua permohonan kepada papanya. Dia ingin memakai baju baru dan berfoto.
Yu Yuan berkata kepada papanya: “Setelah saya tidak ada, kalau papa
merindukan saya lihatlah melihat foto ini”. Hari kedua, papanya menyuruh
bibi menemani Yu Yuan pergi ke kota dan membeli baju baru. Yu Yuan
sendirilah yang memilih baju yang dibelinya.<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgH2-ylCJCygZOCb0Zu5gO_zA7MALzsIXtqQ84d5rKUpPwmRzYa9YBO58l7VIPvh3Wj8P3_EtDqL639tVZo34PXjiakTVtVq5hQrtdZTAZeQYTDWarFhtcKm-47FKccM1H4Sd3zisUCgVk/s1600/yu+yuan2.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgH2-ylCJCygZOCb0Zu5gO_zA7MALzsIXtqQ84d5rKUpPwmRzYa9YBO58l7VIPvh3Wj8P3_EtDqL639tVZo34PXjiakTVtVq5hQrtdZTAZeQYTDWarFhtcKm-47FKccM1H4Sd3zisUCgVk/s320/yu+yuan2.jpg" width="224" /></a></div>
<br />
<br />
<br />
Bibinya memilihkan satu rok yang berwarna putih dengan corak
bintik-bintik merah. Begitu mencoba dan tidak rela melepaskannya.
Kemudian mereka bertiga tiba di sebuah studio foto. Yu Yuan kemudia
memakai baju barunya dengan pose secantik mungkin berjuang untuk
tersenyum. Bagaimanapun ia berusaha tersenyum, pada akhirnya juga tidak
bisamenahan air matanya yang mengalir keluar. Kalau bukan karena seorang
wartawan Chuan Yuan yang bekerja di surat kabar Cheng Du Wan Bao, Yu
Yuan akan seperti selembar daun yang lepas dari pohon dan hilang ditiup
angin.<br />
<br />
Setelah mengetahui keadaan Yu Yuan dari rumah sakit, Chuan Yuan kemudian
menuliskan sebuah laporan, menceritakan kisah Yu Yuan secara detail.
Cerita tentang anak yg berumur 8 tahun mengatur pemakamakannya sendiri
dan akhirnya menyebar keseluruh kota Rong Cheng. Banyak orang-orang yang
tergugah oleh seorang anak kecil yang sakit ini, dari ibu kota sampai
satuNegara bahkan sampai keseluruh dunia. Mereka mengirim email ke
seluruh dunia untuk menggalang dana bagi anak ini”. Dunia yang damai ini
menjadi suara panggilan yang sangat kuat bagi setiap orang.<br />
<br />
Hanya dalam waktu sepuluh hari, dari perkumpulan orang Chinese didunia
saja telah mengumpulkan 560.000 dolar. Biaya operasi pun telah
tercukupi. Titik kehidupan Yu Yuan sekali lagi dihidupkan oleh cinta
kasih semua orang.<br />
<br />
Setelah itu, pengumuman penggalangan dana dihentikan tetapi dana terus
mengalir dari seluruh dunia. Dana pun telah tersedia dan para dokter
sudah ada untuk mengobati Yu Yuan. Satu demi satu gerbang kesulitan
pengobatan juga telah dilewati. Semua orang menunggu hari suksesnya Yu
Yuan. Ada seorang teman di-email bahkan menulis: “Yu Yuan anakku yang
tercinta sayamengharapkan kesembuhanmu dan keluar dari rumah sakit. Saya
mendoakanmu cepat kembali ke sekolah. Saya mendambakanmu bisa tumbuh
besar dan sehat. Yu Yuan anakku tercinta.”<br />
<br />
<br />
<a href="http://kisahin.blogspot.com/2012/10/kisah-yu-yuan-malaikat-kecil-dari-china.html"><i style="color: blue;">Bersambung</i><span style="color: blue;">............</span></a><br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<span id="goog_1097103286"></span><span id="goog_1097103287"></span>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/04683950482363008188noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-1701834308727570689.post-91651135428656702282012-10-30T11:30:00.000+07:002012-11-28T17:41:28.184+07:00Kisah Orang Sukses dari ide Kecil Yg Tidak Di sengajaIde-ide kecil tak selalu menggambarkan pendapatan kecil. Ide kecil juga
bisa berarti big money. Tergantung bagaimana menggarapnya. Sejumlah ide
kecil bahkan menjadi penemuan besar karena produk sepele itu menjadi
barang yang amat bermanfaat di masa sekarang.<br />
<br />
Berikut ini adalah sejumlah orang yang sukses mengembangkan ide kecil
menjadi sesuatu yang luar biasa. Sebagian mengantarnya menjadi pengusaha
dengan penghasilan luar biasa sebagian lain memperoleh kedudukan
bergengsi dan tercantum namanya di dalam deretan penemu-penemu hebat
dunia.<br />
<br />
<b>1. Bette Graham Mistake Out</b><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh4SANmRU8Ry0VCFJnopgh8Ex_KObaVVm4unHtVsKRgzflpCRbRnS0zjNsnnJ2KWm1zFPIrOrjHFhxcIH99D-z-guTs7-3m_T36alxdbWRQ0_XnDz9PHX-1MTd7-KAGmIChZaglIfwMN4c/s1600/Bette+Graham+Mistake+Out.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh4SANmRU8Ry0VCFJnopgh8Ex_KObaVVm4unHtVsKRgzflpCRbRnS0zjNsnnJ2KWm1zFPIrOrjHFhxcIH99D-z-guTs7-3m_T36alxdbWRQ0_XnDz9PHX-1MTd7-KAGmIChZaglIfwMN4c/s320/Bette+Graham+Mistake+Out.jpg" width="246" /></a></div>
<br />
<br />
<br />
<br />
Idenya menutupi salah ketik dengan cairan putih yang cepat beku. Adalah
Bette Graham yang punya ide itu. Sekitar tahun 1951 Ms Graham menjadi
sekretaris eksekutif yang sering mengetik dokumen penting. Agar tak usah
mengulang mengetik dokumen setiap kali ada salah ketik ia menggunakan
cat putih yang ia ramu sendiri. Ternyata cat putih plus kuas kecil yang
dinamakannya Mistake Out itu disukai teman-temannya juga. Akhirnya ia
mendirikan pabrik Mistake Out.<br />
<br />
Pada tahun 1972 omset usahanya sudah lima juta botol Mistake Out setiap
tahunnya. Ketika ia meninggal tahun 1980 kekayaannya mencapai 475 juta
dolar AS. Siapa sangka ide kecil itu bisa membuatnya kaya.<br />
<br />
<br />
<b>2. Earle Dickson Band-Aid</b><br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgV6VEIaX8lcXyUTZOA0tIWPqeTUqlH3sW8Fu0an2-QhjrWL7qJ_php8qbjuzk1Tjws8KD5HZ3GpLPQf1gDlVUqQanHp4FAAhox5iA6hUZ3_Nz0Wb4ZbEf8sb6SgXSyUFK6skDucHRGhKw/s1600/Earle+Dickson+Band-Aid.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgV6VEIaX8lcXyUTZOA0tIWPqeTUqlH3sW8Fu0an2-QhjrWL7qJ_php8qbjuzk1Tjws8KD5HZ3GpLPQf1gDlVUqQanHp4FAAhox5iA6hUZ3_Nz0Wb4ZbEf8sb6SgXSyUFK6skDucHRGhKw/s320/Earle+Dickson+Band-Aid.jpg" width="254" /></a></div>
<br />
<br />
<br />
Capek berkali-kali menempelkan perban pada jari istrinya yang sering
terluka saat mengiris makanan di dapur Earle Dickson menemukan cara
jitu. Ia menggunting kain kasa kecil lalu menempelkannya di selotip.<br />
<br />
Dengan cara ini kain kasa jadi mudah ditempelkan pada luka kecil.
Ternyata ide yang dimunculkan pada sekitar tahun 1920-an itu cukup
brilian sampai-sampai perusahaan tempatnya bekerja Johnson & Johnson
memproduksinya secara massal dan Earle Dickson sendiri diangkat menjadi
wakil presiden Johnson & Johnson.<br />
<br />
<b>3. Albert J. Parkhouse Gantungan Baju</b><br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjsHHaO-XIte5LAioDlluP3zrRKBhx-kzysY1OexoZt_6v42plgOFN2W9HFi7oqk7kVmkC9sqm33k3jz6wvAw1PiaiyxLn6Tw9zudBeLUDNoXmCN2i3FiK45YAPFl__NxSNKTccrUzAMEE/s1600/Albert+J.+Parkhouse+Gantungan+Baju.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjsHHaO-XIte5LAioDlluP3zrRKBhx-kzysY1OexoZt_6v42plgOFN2W9HFi7oqk7kVmkC9sqm33k3jz6wvAw1PiaiyxLn6Tw9zudBeLUDNoXmCN2i3FiK45YAPFl__NxSNKTccrUzAMEE/s320/Albert+J.+Parkhouse+Gantungan+Baju.jpg" width="188" /></a></div>
<br />
<br />
<br />
Ia kehabisan cantelan jaket di dinding saat tiba di tempatnya bekerja.
Albert J. Parkhouse yang bekerja di pabrik kawat pada sekitar tahun 1903
akhirnya menemukan ide. Kawat ia bentuk oval dengan dua ujung kawat
disatukan sehingga menjadi kaitan. Dengan kawat bentukan itu ia bisa
menggantungkan jaket dan mencantelkannya dengan mudah di dinding tanpa
mengganggu jaket lain yang ada di sana. Itulah awal ditemukannya
gantungan baju.<br />
<br />
Sekarang siapa yang tak membutuhkan gantungan baju? Ide kecil itu kini
jadi bisnis besar. Inilah bukti bahwa masalah kecil bisa jadi ide sukses
yang luar biasa.<br />
<br />
<b>4. Arthur Fry Post-it</b><br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjtrtjb0fhsDsFxdF_3LlA01CllFCW5CZOU9cwLZIXerjEhBHO-Z-4Puvek1VrqNl_9dhUuU1RQZWu9ugb_apgxt473Cs7AHZiUYxOgrA2L00fO8tiLE6y8ygr8f7aG7LvItm9_huAKwXA/s1600/Arthur+Fry+Post-it.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjtrtjb0fhsDsFxdF_3LlA01CllFCW5CZOU9cwLZIXerjEhBHO-Z-4Puvek1VrqNl_9dhUuU1RQZWu9ugb_apgxt473Cs7AHZiUYxOgrA2L00fO8tiLE6y8ygr8f7aG7LvItm9_huAKwXA/s320/Arthur+Fry+Post-it.jpg" width="320" /></a></div>
<br />
<br />
<br />
Bagaimana cara membuat catatan yang mudah ditempel mudah dilihat dan
mudah pula dilepas? Arthur Fry punya caranya. Idenya didapat dari
temannya yang memanfaatkan lem gagal (tidak lengket) sebagai bahan
penempel kertas untuk menandai halaman di kitabnya. Arthur lalu
mengembangkannya menjadi produk yang belakangan dikenal sebagai Post-it.<br />
<br />
Post-it ide kecil itu kemudian menjadi produk andalan 3M (perusahaan
yang mempekerjakan Arthur) dan menjadi bisnis besar. Kini dunia
mengenalnya sebagai kertas catatan tempel yang populer.<br />
<br />
<b>5. David Horvarth dan Sun-Min Kim Ugly Doll</b><br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgPpGPnHHy8Iw62juPt1nGQ9wqKd5ryGkM12BENayxRMTC2aHd_kRJXZ8YqXMmjAmzV22U_YENjf6yvlahSdIEzL0Uu5s8PAwSLBanY3q6MpSIyjN4QUsgJ3sadPQLrNBVit8nB-bQvb5w/s1600/David+Horvarth+dan+Sun-Min+Kim+Ugly+Doll.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="212" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgPpGPnHHy8Iw62juPt1nGQ9wqKd5ryGkM12BENayxRMTC2aHd_kRJXZ8YqXMmjAmzV22U_YENjf6yvlahSdIEzL0Uu5s8PAwSLBanY3q6MpSIyjN4QUsgJ3sadPQLrNBVit8nB-bQvb5w/s320/David+Horvarth+dan+Sun-Min+Kim+Ugly+Doll.jpg" width="320" /></a></div>
<b> </b><b> </b><b> </b><b> </b><br />
Apakah hanya boneka berwajah cantik saja yang laku? Sepasang kekasih
David Horvarth dan Sun-MinKim justru memilih sebaliknya. Mereka membuat
boneka buruk rupa (Ugly Doll) yang ternyata laku di pasaran.
Sampai-sampai anak-anak Presiden AS Barack Obama juga mengoleksi boneka
Ugly Doll itu.<br />
<br />
Idenya sebenarnya sederhana. David suka membuat gambar monster di
bukunya. Kekasihnya Kim memberinya kejutan saat David berulang tahun.
Kim yang asal Korea membuat boneka berdasarkan gambar monster yang
dibuat David. Hasilnya ya Ugly Doll itu. Kini mereka menjadi pengusaha
boneka yang terkenal di AS gara-gara ide kecil dari gambar monster karya
David Horvart.<br />
<br />
<b>6. Toru Kumon Kumon</b><br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgJG0gk8bZmWR1TsRlp-4vecH7PS9Dkv8uHbUckYWI6vdwaODKCqU4bHtov6pG0czwb809dUoTlJxOcAdKfvtPc1QnPhn4yro_y_3cSVTjxXQz-aOoXe1hu2TwzvUsIyCaj-sT2e0LS3Jw/s1600/Toru+Kumon+Kumon.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgJG0gk8bZmWR1TsRlp-4vecH7PS9Dkv8uHbUckYWI6vdwaODKCqU4bHtov6pG0czwb809dUoTlJxOcAdKfvtPc1QnPhn4yro_y_3cSVTjxXQz-aOoXe1hu2TwzvUsIyCaj-sT2e0LS3Jw/s320/Toru+Kumon+Kumon.jpg" width="232" /></a></div>
<br />
<br />
<br />
Anak pertama Toru Kumon seorang guru matematika SMA di Jepang sulit
belajar matematika. Kumon lalu membuat metode (modul) pelajaran
matematika bagi anaknya agar memudahkannya memahami ilmu hitung ini pada
tahun 1954. Metode itu ia namakan Metode Kumon. Ternyata dengan metode
itu anaknya bisa mengikuti pelajaran matematika dengan sangat baik.
Setelah itu para tetangganya ingin mencoba metode yang sama. Kumon
lalumendirikan Kumon Center.<br />
<br />
Kini sebanyak 26.000 Kumon Center berdiri di 44 negara dengan pola pengembangan jaringan franchise.<br />
<b>termasuk di indonesia </b><b> </b><b> </b>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/04683950482363008188noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1701834308727570689.post-64116810312221841742012-10-29T20:09:00.000+07:002012-10-29T20:09:00.222+07:00Kisah Mengharukan Seorang Kakak kepada Adiknya<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh31tuuS_kNTUmTZ_ePYMYBeoDiZojvSxyo6FGMHSbbHBrtdytEDgODnDeeB7dM4HTzAN4bPA-jk7-XLNmyR6Q4qGQUW6aSTrARnKfh3NF-lWOsxRZIb7VLPW9r5jXZ405f3MTikDB75F4/s1600/kisah+adik+dan+kakak.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh31tuuS_kNTUmTZ_ePYMYBeoDiZojvSxyo6FGMHSbbHBrtdytEDgODnDeeB7dM4HTzAN4bPA-jk7-XLNmyR6Q4qGQUW6aSTrARnKfh3NF-lWOsxRZIb7VLPW9r5jXZ405f3MTikDB75F4/s1600/kisah+adik+dan+kakak.jpg" /></a></div>
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
Roy Angel adalah ustadz miskin yang memiliki kakak seorang milyuner.
Pada tahun 2009, ketika bisnis minyak bumi sedang mengalami puncak,
kakaknya menjual padang rumput di Texas pada waktu yang tepat dengan
harga yang sangat tinggi. Seketika itu kakak Roy Angel menjadi kaya
raya.<br />
<br />
Setelah itu kakak Roy Angel menanam saham pada perusahaan besar dan
memperoleh untung yang besar. Kini dia tinggal di apartemen mewah di
Jakarta dan memiliki kantor di Di sana. Seminggu sebelum Hari raya,
kakaknya menghadiahi Roy Angel sebuah mobil baru yang mewah dan
mengkilap.<br />
<br />
Suatu pagi seorang anak gelandangan menatap mobilnya dengan penuh kekaguman.<br />
"Hai.. nak" sapa Roy Anak itu melihat pada Roy dan bertanya "Apakah ini mobil Tuan?" "Ya," jawab Roy singkat.<br />
"Berapa harganya Tuan?"<br />
"Sesungguhnya saya tidak tahu harganya berapa".<br />
"Mengapa Tuan tidak tahu harganya, bukankan Tuan yang punya mobil ini?" Gelandangan kecil itu bertanya penuh heran.<br />
"Saya tidak tahu karena mobil ini hadiah dari kakak saya"<br />
<br />
Mendengar jawaban itu mata anak itu melebar dan bergumam, "Seandainya.
...seandainya. ..." Roy mengira ia tahu persis apa yang didambakan anak
kecil itu. "Anak ini pasti berharap memiliki kakak yang sama seperti
kakakku."<br />
Ternyata Roy salah menduga, saat anak itu melanjutkan kata-katanya:
"Seandainya. .. seandainya saya dapat menjadi kakak seperti itu....."
Dengan masih terheran-heran Roy mengajak anak itu berkeliling dengan
mobilnya.<br />
<br />
Anak itu tak henti-henti memuji keindahan mobilnya. Sampai satu kali
anak itu berkata, "Tuan bersediakah mampir ke rumah saya ? Letaknya
hanya beberapa blok dari sini". Sekali lagi Roy mengira dia tahu apa
yang ingin dilakukan anak ini. "Pasti anak ini ingin memperlihatkan pada
teman-temannya bahwa ia telah naik mobil mewah." pikir Roy . "OK,
mengapa tidak", kata Roy sambil menuju arah rumah anak itu.<br />
<br />
Tiba di sudut jalan si anak gelandangan memohon pada Roy untuk berhenti
sejenak, "Tuan, bersediakah Tuan menunggu sebentar? Saya akan segera
kembali". Anak itu berlari menuju rumah gubuknya yang sudah reot.
Setelah menunggu hampir sepuluh menit, Roy mulai penasaran apa yang
dilakukan anak itu dan keluar dari mobilnya, menatap rumah reot itu.<br />
<br />
Pada waktu itu ia mendengar suara kaki yang perlahan-lahan. Beberapa
saat kemudian anak gelandangan itu keluar sambil menggendong adiknya
yang lumpuh. Setelah tiba di dekat mobil anak gelandangan itu berkata
pada adiknya: "Lihat... seperti yang kakak bilang padamu. Ini mobil
terbaru. Kakak Tuan ini menghadiahkannya pada Tuan ini. Suatu saat nanti
kakak akan membelikan mobil seperti ini untukmu".<br />
<br />
Bukan karena keinginan seorang anak gelandangan yang hendak
menghadiahkan mobil mewah untuk adiknya yang membuat Roy tak dapat
menahan haru pada saat itu juga, tetapi karena ketulusan kasih seorang
kakak yang selalu ingin memberi yang terbaik bagi adiknya. Seandainya
saya dapat menjadi kakak seperti itu.<br />
<br />
Kisah ini diambil dari sebuah kisah nyata yang ditulis dalam sebuah buku "Stories for the family's heart" by Alice Gray.
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/04683950482363008188noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1701834308727570689.post-88653744739666386182012-10-28T23:00:00.000+07:002012-10-28T23:00:02.319+07:00Bocah 6 Tahun Memulung Bantu Ayah yang Lumpuh<div class="bbc_center">
<br />
<span rel="lightbox"><img alt="Posted Image" class="bbc_img" src="http://images.ellytjan.multiply.com/image/1/photos/upload/300x300/SWlnpgoKCEAAAH4rFq01/Tse-Tse-1.jpg?et=Et4hqWt1wxx4tvEncOgwIA&nmid=0" /></span></div>
<br />
<br />
Satu lagi sebuah kisah yang sangat mengharukan dari Negeri Tirai Bambu,
seorang anak kecil di Dajiyuan, menghidupi ayahnya yang lumpuh dengan
menjadi seorang pemulung. Karena ayahnya lumpuh bertahun-tahun, anak
yang baru berumur 6 tahun ini terpaksa memikul tanggung jawab rumah
tangga. Selain setiap hari mencuci muka ayahnya, memijat dan memberi
makan, dia masih bersama ibunya mengambil botol air mineral bekas
sebagai tambahan pendapatan keluarga. Cerita Tse Tse ini banyak
menyentuh hati teman di internet, hanya beberapa jam, sudah puluhan ribu
orang yang mengkliknya.<br />
<br />
<strong class="bbc">Adegan yang mengharukan</strong><br />
Begitu sampai di rumah, Tse Tse langsung sibuk menyiapkan seember air,
lantas dengan tangannya yang mungil ia memeras selembar handuk yang
besar, karena handuk terlalu besar buat dia, Tse Tse membutuhkan 3
sampai 4 menit baru bisa mengeringkannya, kemudian dengan handuk itu dia
menyeka wajah ayahnya dengan lap itu. Dia sangat teliti melapnya,
sepertinya khawatir kurang bersih. Setelah selesai, Tse Tse kemudian
berjingkat melap punggung ayahnya, di belakang, selesai semua, dengan
puas dia tersenyum ke ayahnya.<br />
<br />
Tse Tse tahun ini berumur 6 tahun, baru kelas 1 SD, tinggal di jalan
Baoan, desa Nantong, papanya Xiong Chun pada 5 tahun lalu tiba-tiba
menderita otot menyusut, di bawah leher semua lumpuh, untuk mengobati
penyakitnya dia telah menghabiskan semua tabungannya. Sekarang, keluarga
yang beranggotakan 3 orang ini hanya mengandalkan ibunya yang bekerja
di pabrik, dengan penghasilan kecil itulah mereka bertahan hidup.<br />
<br />
Di sekolah Houde, anak yang seumur dengannya dengan ceria bergandeng
tangan dengan orang tuanya sambil berjalan, namun Tse Tse malah harus
sekuat tenaga mendorong ayahnya pulang. Ketika mau menyeberang jalan,
dia akan berhenti sejenak, menoleh kendaraan yang lalu lalang, setelah
aman dia baru menyeberang. Setiap ketemu tempat yang tidak rata, Tse Tse
harus mengeluarkan tenaga ekstra menaikkan roda depan, menarik kursi
roda itu dari belakang, wajahnya yang mungil sampai terlihat kemerahan.
Dari sekolah sampai rumah jaraknya sekitar 1.500 meter, harus ditempuh
selama 20 menit.<br />
<br />
<strong class="bbc">Satu keluarga 3 orang menempati rumah 8 m2</strong><br />
Rumah Tse Tse adalah sebuah rumah dengan kamar kecil seukuran 8m2, hanya
besi seng menutupi atap yang menghalangi cahaya masuk ke kamar, di atap
tergantung sebuah lampu energi kecil. Dalam rumah penuh debu, yang
paling mencolok adalah penghargaan Tse Tse yang tergantung di dinding.
Terhadap sekeluarga yang pendapatan bulanannya hanya sekitar 1.000 RMB
(Rp. 1,5 juta) bisa dikatakan, sebuah TV 21″ sudah merupakan barang
mewah.<br />
<br />
Sebuah ranjang atas dan bawah sudah memenuhi seluruh kamar, di atasnya
penuh dengan barang pecah belah, hanya tersisa sedikit ruang kecil.
Xiong Chun berkata, itu adalah ranjang Tse Tse. Sebuah meja lipat
tergantung di dinding, itu adalah meja belajar Tse Tse, juga adalah meja
makan keluarga.<br />
<br />
Di samping pintu yang luasnya tidak sampai 1 m2, ada "dapur" yang
dibuatnya sendiri, di samping kompor masih tersisa sebatang kubis.
"Makanan dan minyak di rumah semua diberikan oleh teman mamanya, satu
hari tiga kali makan, Cuma makan malam yang agak lumayan, di rumah
jarang makan daging, namun setiap minggu mereka akan mengeluarkan
sedikit biaya untuk mengubah kehidupan anaknya, namun setiap kali makan,
Tse Tse akan membiarkan saya makan dulu, baru dia makan." Kata Xiong
Chun.<br />
<br />
<strong class="bbc">Setiap hari memijat papanya 3 kali</strong><br />
Mama Tse Tse bekerja di pabrik, setiap siang hari dia akan menyisakan
sedikit waktu pulang ke rumah menanak nasi untuk suaminya, setelah
menyuapi dia segera balik ke pabrik bekerja, tanggung jawab merawat
suaminya semua di bebankan ke pundak Tse Tse.<div class="bbc_center">
<span rel="lightbox"><img alt="Posted Image" class="bbc_img" src="http://images.ellytjan.multiply.com/image/1/photos/upload/300x300/SWln0QoKCEAAAH6pIhU1/Tse-Tse-2.jpg?et=SFXnDbmjku8P74j%2BMhaReg&nmid=0" /></span></div>
<br />
<br />
<br />
Xiong Chun memberitahu wartawan, setiap pagi jam 6.30 begitu jam alarm
berbunyi, Tse Tse akan bangun, cuci muka dan sikat gigi, dia juga
membantu papanya mencuci muka, selesai itu dia akan memijat tangan dan
kaki papanya, kira-kira 10 menit. Pulang sekolah sore, dia akan memijat
papanya lagi, malam setelah memandikan papanya, dia akan memijat papanya
lagi, baru tidur.<br />
<br />
"Agar bisa lebih banyak membantu mamanya, Tse Tse kadang-kadang ikut
mamanya memungut barang bekas untuk menambah penghasilan keluarga.
"Xiong Chun sangat sayang anaknya. Tetangga di sekeliling sangat terharu
dan mengatakan: "Tse Tse sangat mengerti. Kita semua merasa bangga ada
anak seperti ini."<br />
<br />
<strong class="bbc">Boneka 5 Yuan yang paling disukainya</strong><br />
Mama membawa dia memungut botol air bekas untuk menambah penghasilan.
Suatu ketika, Tse Tse memungut satu mainan mobil plastik bekas di tempat
sampah, dia bagaikan mendapat barang pusaka, setiap hari akan main
sebentar dengan mobil plastiknya itu. Yang Xianfui berkata, kemarin mama
dan anak pergi memungut besi bekas, bisa dijual 20 Yuan.<br />
Tse Tse punya satu boneka kecil yang lucu, itu yang paling disayanginya.
Malam hari juga mengendongnya tidur. "Dia melihat boneka itu di toko,
beberapa kali dia memintanya, 5 Yuan, saya tidak tega terus, akhirnya
saya nekat membelikannya," Kata Xiong Chun.<br />
<br />
<strong class="bbc">Begitu Tidak Boleh Sekolah, Langsung Menangis</strong><br />
Untuk mengirit biaya listrik,setiap hari begitu pulang sekolah Tse Tse
akan memindahkan "Meja kecilnya" keluar, mengejar siang hari
menyelesaikan PR-nya. "Uang sekolahnya setahun sekitar 3.000 sampai
4.000, kami tidak sanggup. Karena tidak ada uang, tahun ini saya juga
melepaskan berobat lagi," kata Xiong Chun. Beberapa waktu yang lalu, dia
berbicara dengan istrinya agar Tse Tse berhenti sekolah saja, Tse Tse
begitu tahu langsung menangis.
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/04683950482363008188noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1701834308727570689.post-83793813582792392712012-10-28T22:00:00.000+07:002012-10-28T22:00:06.472+07:00Senyum Indah sang Bidadari Mungil ( Sedih bgt Ceritanya)<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjKG4AA95zLdjYv6oRgTrXPXOSbSD4CAAPayWRrz6w6GNewu4q2Njr0Z-FS2ag__dlmG8K8_K5A-QD6mPKm6ZFmggOql63gr_AgkGFGeiFWeOOqOArFR2y8CeTUOwT27eDvy-jNtYlsAsk/s1600/SENYUM+INDAH+SANG+BIDADARI.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjKG4AA95zLdjYv6oRgTrXPXOSbSD4CAAPayWRrz6w6GNewu4q2Njr0Z-FS2ag__dlmG8K8_K5A-QD6mPKm6ZFmggOql63gr_AgkGFGeiFWeOOqOArFR2y8CeTUOwT27eDvy-jNtYlsAsk/s1600/SENYUM+INDAH+SANG+BIDADARI.jpg" /></a></div>
<br />
<br />
<br />
Bunda, puasa itu wajib ya? Kata bu guru Ila, puasa itu wajib buat semua
muslim," tanya Nabila sepulang sekolah. "Ila juga mau ikutan puasa ah,
supaya dapat pahala dan masuk syurga," lanjutnya.<br />
<br />
"Ila mau masuk syurga, Nda. Ila mau jumpa Allah," ia masih melanjutkan
kalimat penuh antusias dari bibir mungilnya. "Kalau Ila masuk syurga,
Ila bisa jumpa ayah ya, Nda? Tapi nanti siapa yang jagain Bunda?"<br />
<br />
Aku hanya tersenyum mendengar celotehannya, seperti biasa ia akan terus
berceloteh riang tanpa henti. "Iya sayang, jadi Ila juga mesti belajar
puasa dari sekarang ya, supaya Allah makin sayang sama Ila," sahutku
bahagia mendengar semangat putri kecilku itu.<br />
<br />
<br />
<br />
Ketika mengantarnya tidur, ia kembali mengingatkan untuk
membangunkannyasaat sahur nanti. Ia berbisik di telingaku saat aku
mengecup keningnya di tempat tidur, "Nda, kalau besok Ila puasa penuh,
do'ain Ila cepat jumpa ama Allah ya," pintanya polos.<br />
<br />
Deg! Ada perasaan lain menyergapku. Ah, segera kutepis rasa aneh itu.
Seharusnya aku bersyukur ia tidak seperti teman-teman sebayanya yang
sulit diajak belajar berpuasa. Aku mengiyakan dan hanya mengangguk dalam
diam, ribuan syukur kupanjatkan padaNya karena telah menganugerahkanku
seorang putri kecil yang luar biasa.<br />
<br />
Di sepertiga terakhir malamku, kembali kutumpahkan airmata kesyukuran
atas karuniaNya memberiku Nabila di sebuah episode kehidupanku. Kuhiba
segunung pinta agar Dia selalu menjaganya di tiap desah nafas yang Ia
berikan. Tiada lain yang kuinginkan selain menjadikan putriku seorang
wanita shalihah bidadariMU di dunia.<br />
<br />
Nabila terlihat begitu bersemangat menyantap sahurnya. Ia mengambil
sayur yang biasa enggan disentuhnya tanpa kuminta. Benar-benar sahur
pertama yang begitu berkesan bagiku, sama seperti sahur pertama beberapa
tahun lalu saat aku merasakan berpuasa pertama dengan status baruku
sebagai seorang istri dari lelaki pilihan yang dipilihkanNya.<br />
<br />
Pagi ini, sebelum mengantar Nabila ke sekolah, kusempatkan mampir ke
toko peralatan kue untuk membeli beberapa bahan yang kubutuhkan. Kuajak
Nabila turun dan kugandeng ia masuk ke dalam toko. Aku sibuk memilih
beberapa bahan hingga tak sadar bahwa Nabila tak lagi di sampingku.<br />
<br />
Tiba-tiba kudengar beberapa wanita menjerit dan orang-orang berlarian di
luar toko. Aku tersadar Nabila tak ada di dekatku. Aku panik dan ikut
berlari ke luar karena aku tak bisa menemukannya di dalam toko.<br />
<br />
Aku berlari ke arah kerumunan orang ramai dan sesaat kurasakan bumi
seolah berhenti berputar. Bumi tempatku berpijak seakan-akan menarik
segenap kemampuanku tuk bergerak. Di depanku, Nabila tergeletak dengan
baju seragam putihnya yang berlumuran darah.<br />
<br />
Segera kudekap ia erat dan menggendongnya sigap. Aku dibantu beberapa
orang di sekitar lokasi segera melarikan buah hatiku ke rumah sakit. Di
dalam mobil kudengar orang-orang mengatakan bahwa putriku adalah korban
tabrak lari.<br />
<br />
Sungguh aku tak peduli bagaimana kejadian sebenarnya atau siapa pun
pelakunya, bagiku saat ini yang terpenting adalah menyelamatkan nyawa
putri mungilku. Sepanjang perjalanan, tak henti-hentinya aku
beristighfar dan mengajak bicara putriku dan memintanya bertahan.<br />
<br />
Nabila mengeluarkan desah-desah kecil yang berusaha kutangkap, "Nda,
sakit. Kepala Ila, Nda." Jelas terlihat ia menahan sakit yang tak
tertahankan.<br />
<br />
Sekuat tenaga aku berusaha menyimpan tangisan yang sudah menyesak di
dada. Aku tak boleh terlihat menangis karena itu akan membuatnya lebih
sakit dan panik. Aku harus terlihat tenang agar semangatnya muncul untuk
berjuang melawan sakitnya.<br />
<br />
"Ila sabar ya sayang, kita hampir sampai ke rumah sakit. Bunda tahu anak
bunda kuat, Ila harus bertahan ya sayang, Allah pasti bantu Ila supaya
sembuh," ah, derai itu sulit sekali terbendung saat melihat raut wajah
bidadari kecilku yang pucat menahan sakit. Darah terus mengalir dari
pelipisnya.<br />
<br />
"Nda, Allah sayang Ila kan. Allah mau kan jumpa Ila?" parau suaranya masih bisa terdengar di telingaku.<br />
<br />
Sebuah senyuman tersungging di bibir mungilnya. Senyuman terindah yang
pernah ia punya. Ah, semakin erat dekapanku seolah ia tak ingin
kulepaskan lagi.<br />
<br />
Aku seolah terseret ke peristiwa 2 tahun silam saat aku berada di posisi
yang sama, mendekap seseorang yang sudah menjadikanku permaisuri di
taman hatinya meregang nyawa setelah sebuah mobil menabraknya tepat di
depan pintu gerbang setelah mengantarkanku ke sekolah tempatku mengajar.
Masih terpahat di ingatan, senyuman terakhir yang diberikannya sore
itu. Ya Rabb, kuatkan hamba.<br />
<br />
Sampai di rumah sakit, Ila segera dilarikan ke ruang gawat darurat.
Dokter memintaku untuk menunggu di depan ruang operasi karena ternyata
Ila harus segera dioperasi disebabkan pendarahan hebat di kepala dan
punggungnya.<br />
<br />
Aku merasa detik demi detik merambat begitu perlahan di ruang tunggu
itu. Setelah hampir 2 jam menghabiskan waktu dengan kecemasan yang sulit
digambarkan di depan ruang operasi itu, akhirnya aku menyeret langkahku
ke arah mushala di ujung koridor tuk mengadukan segala gundah yang
kurasakan di atas sajadah cintaNya.<br />
<br />
Setulus kalbu kupinta dan kurayu pada sang pemberi hela nafas agar Ia
menyembuhkan putri kecilku. Namun di sebalik semua itu, aku hanya
meminta yang terbaik dariNya untuk cahaya mataku itu, karena aku yakin
apa pun yang diputuskanNya, maka itu adalah yang terbaik untuknya,
untukku, dan untuk semuanya.<br />
<br />
Aku hanya meminta Dia memberiku kekuatan melalui semua ini. Ketenangan
semakin kurasakan saat lirih ayat-ayat cintaNya itu kulafadzkan lirih.
Ada rasa damai yang tiba-tiba hadir menyelusup di sanubari.<br />
<br />
Kembali ke ruang tunggu kujumpai seorang wanita separuh baya yang
kurasakan juga sedang menghadapi gundah yang sama. Ah, ruang ini,
bangunan ini, seakan airmata, kegelisahan, dan kecemasan tersketsa di
tiap sudut rumah sakit.<br />
<br />
Setelah hampir 4 jam menunggu dengan kecemasan yang tak tergambarkan,
dokter itu ke luar dan menatapku dengan tatapan sendu. Aku hafal sekali
tatapan itu, tatapan yang sama saat lelaki yang telah menjadikanku
seorang ibu itu dibawa masuk ke ruang operasi, tatapan serupa saat
wanita yang menjadi perantara hadirku ke dunia harus melawan maut di
meja operasi itu.<br />
<br />
Ya Allah, kupinta kekuatan dariMU. "Nda, kalau besok Ila puasa penuh,
do'ain Ila cepat jumpa ama Allah ya," terdengar lagi pintanya semalam.<br />
<br />
Inna lillahi wa inna ilaihi raji'un ...<br />
<br />
Kulihat wajah Nabila pucat seperti kapas, namun di wajahnya senyum manis
itu tak jua sirna, tak lagi kulihat sebuah derita di sana, yang tersisa
hanya sebuah senyuman yang mengiringinya menghadap sang pemilik
kehidupan.<br />
<br />
Senyum yang juga diberikan ayahnya saat ia pergi meninggalkan dunia fana
ini. Airmata tak lagi bisa kubendung saat kutatap lekat wajah bidadari
kecilku itu, seolah ingin kupahat tiap detil wajahnya di dinding hati
agar sketsa itu takkan pernah pudar tuk selamanya.<br />
<br />
Selamat jalan, sayang. Kau pergi disaat mulia, disaat kau mulai meraba
arti kehidupan di usiamu yang belia, disaat kau mulai tertatih belajar
mencintaiNya, di Ramadhanmu yang pertama. Kau dapatkan kebahagiaan orang
yang berpuasa, kebahagiaan akan perjumpaan denganNya.<br />
<br />
Bunda mencintaimu, nak. Sangat, namun ternyata cintaNya padamu telah
menguntum saat cinta bunda masih berputik. Bunda sadar cintaNya akan
lebih bisa membuatmu bahagia. Dia jauh lebih mencintaimu, sayang.<br />
<br />
Hingga Dia tak rela kau dibius cinta dunia, karena itu Ia ingin kau ada
di sisiNya. Bunda janji, bunda akan berusaha sekuat tenaga untuk bisa
memelukmu lagi. Do'akan bunda, ya nak. Bunda sayang Ila, nak.Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/04683950482363008188noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1701834308727570689.post-75133669541300683412012-10-28T20:58:00.000+07:002012-10-28T20:58:55.858+07:00Kisah Pemulung Yang Ikut Berkurban di Daerah Tebet Jakarta Selatan <div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<img border="0" height="160" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjyvbRKWtBWwHN_Oc11amdzu7P0637dT1_aizFkvqW8WZyNNLzVq0OuTPMnakRuE0lVq-YZLiL0kiqfx1ZgCrf1dpsyiY1aNfVtyoIPXd-w3K6dO5-KoaXBRXp3wOUv6oHhAxweB-ULJOU/s320/pemulung-di-tebet-nabung-tiga-tahun-untuk-kurban.jpg" width="320" /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><span style="font-size: 1.05em ! important;"><span style="display: block; text-align: center;">Man jadda wajada. Walau didera kemiskinan dan cuma jadi pemulung Yati bisa berkurban dua kambing.</span><span style="display: block; text-align: center;"> </span><span style="display: block; text-align: center;"></span></span></b><b><span style="font-size: 1.05em ! important;"><b> </b></span></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><span style="font-size: 1.05em ! important;"><b> </b></span></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><span style="font-size: 1.05em ! important;"><b> </b></span></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><span style="font-size: 1.05em ! important;"><b>Pemulung ikut berkurban</b></span></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><span style="font-size: 1.05em ! important;"><b> </b><br />
</span></b><span style="font-size: 1.05em ! important;">Jemaah Salat Idul Adha di Masjid Raya Al Ittihad, Tebet Barat, Jakarta
Selatan, berdecak kagum pagi ini. Sebelum salat dimulai, panitia Kurban
mengumumkan perolehan sapi dan kambing yang diterima.<br />
<br />
Hebatnya, seorang pemulung ikut menyumbangkan hewan kurban berupa kambing di masjid yang megah dan besar tersebut.<br />
<br />
<i>"Perlu kami umumkan, kambing yang terbesar justru diberikan oleh
seorang yang pekerjaannya pemulung. Beliau biasa berkeliling di sekitar
Tebet sini,"</i> ujar seorang panitia Kurban melalui pengeras suara, Jumat (26/10).<br />
<br />
Ada sekitar 27 sapi dan kambing yang diterima panitia Kurban Masjid Al
Ittihad. Pemulung yang namanya tak disebutkan itu menyerahkan kambing
beberapa hari lalu.<br />
<br />
<i>"Setiap hari, beliau pula yang memberi makan kambing tersebut,"</i> kata pembawa acara.<br />
<br />
Hampir seluruh jemaah salat terkesima mendengar pengumuman itu. Saat
memimpin salat, suara imam pun bergetar seperti menahan tangis. <i>"Hebat. Subhanallah,"</i> gumam jemaah.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 1.05em ! important;"></span><b><span style="font-size: 1.05em ! important;"><br />
<br />
<b>Nabung tiga tahun untuk kurban</b></span></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><span style="font-size: 1.05em ! important;"><b> </b><br />
</span></b><span style="font-size: 1.05em ! important;">Pasangan pemulung Yati (55) dan Maman (35), mengaku menabung tiga tahun
untuk membeli dua ekor kambing kurban. Walau susah payah, mereka ingin
memberikan kurban, bukan terus mengantre diberi daging kurban.<br />
<br />
<i>"Saya nabung tiga tahun untuk beli dua ekor kambing. Yang besar itu saya beli Rp 2 juta, yang kecil Rp 1 juta,"</i> kata Yati saat berbincang dengan merdeka.com di rumahnya, Jumat (26/10).<br />
<br />
Yati setiap hari bekerja sebagai pemulung, begitu juga Maman. Kadang
untuk menambah penghasilan, Maman ikut menarik sampah di sekitar Tebet.<br />
<br />
<i>"Penghasilan sehari tak tentu. Seringnya dapat Rp 25 ribu. Dihemat untuk hidup dan ditabung buat beli dua kambing itu,"</i> kisah Yati.<br />
<br />
Yati mengaku sudah seumur hidup ingin berkurban. Wanita tua asal Madura
itu malu terus mengantre daging kurban. Keinginan ini terus menguat,
saat Bulan Ramadan. Yati makin giat menabung.<br />
<br />
<i>"Saya ingin sekali saja, seumur hidup memberikan daging kurban. Ada
kepuasaan, rasanya tebal sekali di dada. Harapan saya semoga ini bukan
yang terakhir,"</i> jelasnya.<br />
<br />
Yati membeli dua kambing itu di Pancoran. Maman yang mengambil dua
kambing itu dengan bajaj dan memberikannya ke panitia kurban di Masjid
Al-Ittihad, Tebet, Jakarta Selatan. Saat Maman menyerahkan dua kambing
untuk kurban itu, jamaah masjid megah tersebut meneteskan air mata haru.<br />
<br />
Sempat diejek waktu mau berkurban<br />
Yati (55) menabung susah payah untuk berkurban. Wanita yang berprofesi
sebagai pemulung ini mengaku sempat ditertawakan saat bercerita seputar
niatnya untuk berkurban.<br />
<br />
<i>"Pada ketawa, bilang sudah pemulung, sudah tua, nggembel ngapain kurban,"</i> cerita Yati kepada merdeka.com, Jumat (26/10).<br />
<br />
Tapi Yati bergeming. Dia tetap meneruskan niatnya untuk membeli hewan
kurban. Akhirnya setelah menabung tiga tahun, Yati bisa berkurban tahun
ini.<br />
<br />
<i>"Pada bilang apa tidak sayang, mending uangnya untuk yang lain. Tapi
saya pikir sekali seumur hidup masa tidak pernah kurban. Malu cuma
nunggu daging kurban,"</i> beber Yati.<br />
<br />
Yati dan suaminya Maman (35) sama-sama berprofesi sebagai pemulung.
Pendapatan mereka jika digabung cuma Rp 25 ribu per hari. tapi akhirnya
mereka bisa membeli dua ekor kambing. Masing-masing berharga Rp 1 juta
dan Rp 2 juta. Dua kambing ini disumbangkan ke Masjid Al Ittihad, Tebet,
Jakarta Selatan. Jemaah masjid megah itu pun meneteskan air mata haru.</span><b><span style="font-size: 1.05em ! important;"><br />
<br />
<b>Pengurus masjid menangis</b></span></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><span style="font-size: 1.05em ! important;"><b> </b></span></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><span style="font-size: 1.05em ! important;"><b> </b></span></b><span style="font-size: 1.05em ! important;">Pasangan suami istri yang berprofesi sebagai pemulung memberikan dua
hewan kurban di Masjid Al Ittihad, Tebet, Jakarta Selatan. Pengurus
masjid yang menerima dua ekor kambing itu menangis terharu.<br />
<br />
<i>"Saya nangis, tidak kuat menahan haru,"</i> ujar Juanda (50), salah satu pengurus Masjid Al Ittihad saat berbincang dengan merdeka.com, Jumat (26/10).<br />
<br />
Juanda menceritakan Selasa (23/10), seorang pemulung bernama Maman
datang ke Masjid Al Ittihad. Masjid megah ini terletak di kawasan elite
Tebet Mas, Jaksel.<br />
<br />
<i>"Bawanya pakai bajaj. Dia kasih dua ekor kambing untuk kurban. Dia
bicara tegas, justru saya yang menerimanya tak kuat. Saya menangis,"</i> kata Juanda.<br />
<br />
Juanda lalu mengajak merdeka.com melihat dua kambing itu di halaman
masjid. Ada yang berwarna coklat dan putih. Kambing itu justru yang
paling besar di antara kambing-kambing lain. Dia menceritakan pengurus
lain pun terharu mendengar cerita ini. Begitu juga jamaah salat Idul
Adha yang mendengar pengumuman lewat pengeras suara sebelum salat.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 1.05em ! important;"> </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 1.05em ! important;">Bener bener Mulia Ya.......... </span><span style="font-size: 1.05em ! important;"><span style="display: block; text-align: center;"></span><span style="display: block; text-align: center;"> </span></span><b><span style="font-size: 1.05em !important;"><span style="display: block; text-align: center;"><br /></span></span></b></div>
<br />Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/04683950482363008188noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1701834308727570689.post-83975957011287121432012-10-28T09:30:00.000+07:002012-10-28T20:13:56.241+07:00XIWANG - You Made Me Cry .... <b class="bbc">Source : detiknews.com Senin, 25/06/2012 01:32 WIB</b><br />
<a class="bbc_url" href="http://news.detik.com/read/2012/06/25/013243/1949610/1148/bocah-dua-tahun-donorkan-organnya-untuk-tolong-anak-lain?nd992203605" rel="nofollow external" title="External link">http://news.detik.co...ain?nd992203605</a><br />
<b class="bbc">Rachmadin Ismail - detikNews</b><br />
<br />
<div class="bbc_center">
<span style="font-size: 24px;"><b class="bbc">Bocah Dua Tahun Donorkan Organnya Untuk Tolong Anak Lain</b></span></div>
<br />
<div class="bbc_center">
<span rel="lightbox"><img alt="Posted Image" class="bbc_img" src="http://beta.bluefameupload.com/img/87f134a7118c322dd4d011b1ef990bb2/1.jpg" /></span></div>
<div class="bbc_center">
<i class="bbc">Last Kiss From Her Father before to operating room (she already died)....</i></div>
<div class="bbc_center">
<br /></div>
<div class="bbc_center">
<br /></div>
<div class="bbc_center">
<br /></div>
<div class="bbc_center">
<i class="bbc"><b class="bbc">Chefing </b> Orang tua Xiwang (2) membuat
keputusan penting saat sadar anaknya tak bisa tertolong lagi karena
sakit. Mereka memutuskan untuk mendonorkan organ sang anak bagi dua anak
lain yang membutuhkan.<br />
<br />
Diberitakan <i class="bbc">AsiaOne, </i>Minggu (24/6/2012), Xiwang
adalah bayi berusia 2 tahun dari Mongolia. Bila diterjemahkan, nama
Xiwang berarti harapan. Namun harapan hidup seolah terus menjauh darinya
setelah dokter memvonisnya dengan penyakit kronis di otak.<br />
<br />
Melihat kondisi ini, sang orang tua pun memutuskan untuk mendonorkan organ anaknya demi menolong anak-anak lain.<br />
<br />
"Dibandingkan dengan membakar anak kami menjadi abu, kami memutuskan
untuk mendonorkan organ supaya bisa menolong anak-anak lain," ujar ibu
Xiwang, Wang Xiaofei.<br />
<br />
"Kami memanggilnya Xiwang karena kami ingin memberi harapan hidup untuk anak lain yang membutuhkan bantuan," sambungnya.<br />
<br />
Xiwang meninggal dunia pada 9 Juni lalu pukul 17.30 waktu setempat.
Setelah dikecup untuk terakhir kalinya oleh sang ayah, Xiwang langsung
masuk ke ruang operasi untuk diambil hati dan ginjalnya bagi dua anak
lain yang sudah menunggu pertolongan.<br />
<br />
Menurut aktivis Palang Merah Chifeng, bocah berusia dua tahun itu adalah pendonor organ wanita dan termuda di Mongolia.<br />
<br />
Kini, dua anak yang mendapat organ dari Xiwang kondisinya semakin
membaik. Orang tua kedua anak tersebut pun sangat berterima kasih pada
Xiwang.<br />
<br />
Selamat jalan Nak.. </i></div>
<div class="bbc_center">
</div>
<div class="bbc_center">
</div>
<div class="bbc_center">
</div>
<div class="bbc_center">
</div>
<div class="bbc_center">
</div>
<br />Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/04683950482363008188noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1701834308727570689.post-81325043804974532282012-10-27T23:00:00.000+07:002012-10-28T00:17:41.569+07:00Sudah Cantik, Kaya Berhati Mulia lagi......Jarang jarang ditemui cewek seperti ini, sudah kaya raya (bayangkan saja
tongkrongannya mobil sekaliber Porsche) cantik pula dan yang paling
penting adalah cewek ini hatinya sungguh mulia, mau berbagi waktu dan
tenaga untuk membantu seorang wanita paruh baya yang tergeletak pingsang
di trotoar jalan.<br />
<br />
<br />
<span rel="lightbox"><img alt="Posted Image" class="bbc_img" src="http://i684.photobucket.com/albums/vv210/mesinkasir/9b0a667a.jpg" /></span><br />
<span rel="lightbox"><img alt="Posted Image" class="bbc_img" src="http://i684.photobucket.com/albums/vv210/mesinkasir/4672230f.jpg" /></span><br />
Kejadian ini terjadi di pinggir tepian jalan Haizhu Guangzhou Cina
pada tanggal 25 Desember beberapa hari lalu, disaat orang yang lalu
lalang di jalan ramai tersebut acuh tak acuh dengan keadaan sang wanita
yang renta dan tak berdaya tersebut, masih ada yang peduli membantu dan
membawa sang korban yang pingsan tersebut ke sebuah rumah sakit terdekat
untuk dirawat.<br />
<br />
<br />
<span rel="lightbox"><img alt="Posted Image" class="bbc_img" src="http://i684.photobucket.com/albums/vv210/mesinkasir/aab2ef84.jpg" /></span><br />
<span rel="lightbox"><img alt="Posted Image" class="bbc_img" src="http://i684.photobucket.com/albums/vv210/mesinkasir/d0961857.jpg" /></span><br />
<br />
<br />
Ternyata masih ada orang kaya yang berhati mulia dan ringan tangan untuk
membantu sesama yang kesulitan. Saat ini banyak keprihatinan tentang
sikap acuh tak acuh atau kita sebut apatis pada masyarakat di negeri
Cina yang tengah tumbuh pesat perekonomiannya, seperti kisah seorang
balita yang ditabrak sebuah vans dan belasan orang yang lewat
mengacuhkan hal tersebut <span style="color: red;"><b class="bbc">.</b></span>
Semoga saja kisah pengendara mobil Porsche berwarna biru ini memberi
inspirasi positif pada diri kita, semakin kaya semakin rendah hati dan
tidak sombong. <br />
<br />
<span rel="lightbox"><img alt="Posted Image" class="bbc_img" src="http://i684.photobucket.com/albums/vv210/mesinkasir/c90b4c77.jpg" /></span><br />
<br />
<br />
<br />
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/04683950482363008188noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1701834308727570689.post-75084900722661023792012-10-27T20:30:00.000+07:002012-10-28T00:24:13.342+07:00Zhang Qianqian, Kisah Gadis Kecil yang MengharukanSeorang bloger di China menempatkan sebuah artikel pada internet
disertai serangkaian foto kehidupan gadis 15 tahun—seorang gadis yang
mendapat pujian sebagai “gadis kelahiran 1990-an paling bijaksana.”<br />
<br />
<a class="bbc_url" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhQ6YexIfPROYoC5Oxb6-dIsmsu06KhfDWiMbjwUJ_V1mR2uJaKTfFJQfSnC7TW_Z2Utwwc7-NM6AQn5zhf7CuOq9STQ3KyOZNsak-ZGcKOHyb4G1bs4TlAYJ1sxLuNhheyP-j9u2fjrCw/s1600/Zhang+Qianqian4.jpg" rel="nofollow external" title="External link"><span rel="lightbox"><img alt="Posted Image" class="bbc_img" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhQ6YexIfPROYoC5Oxb6-dIsmsu06KhfDWiMbjwUJ_V1mR2uJaKTfFJQfSnC7TW_Z2Utwwc7-NM6AQn5zhf7CuOq9STQ3KyOZNsak-ZGcKOHyb4G1bs4TlAYJ1sxLuNhheyP-j9u2fjrCw/s1600/Zhang+Qianqian4.jpg" /></span></a><br />
<br />
Namanya Zhang Qianqian, dan ia bekerja pada tempat pembuatan batu bata
di kota Guizou, 12 jam sehari selama liburan musim panas. Selain itu ia
juga mengasuh adik perempuan serta si-kembar saudara bungsunya. Kisah
Zhang membuktikan sebuah semboyan China kuno: “Anak-anak keluarga miskin
menjadi penyambung hidup sejak dini.”<br />
<br />
Seorang bloger telah menanggapi foto-foto tersebut, “Hidup tidaklah
mudah. Sama seperti gadis muda itu, ia tidak dapat menikmati liburan
musim panasnya, karena harus bekerja keras untuk mengurangi beban orang
tuanya.”<br />
<br />
Banyak dari yang lain juga menyatakan simpati mereka. Seseorang telah
menulis, “Betapa pahitnya! Saya tidak dapat membantu, air mata terasa
menetes setiap memandang foto tersebut. Itu mengingatkan saya pada masa
kanak-kanak saya di pedesaan”.<br />
<br />
Menurut penulis artikel foto tersebut, foto-foto itu diambil pada sebuah
tempat pembuatan batu bata di wilayah pedesaan, selatan provinsi
Jiangsu. Buruh-buruh disana bekerja dari pukul 6 pagi sampai 6 sore
dengan istirahat singkat disiang hari.<br />
<br />
Gadis dalam foto tersebut harus menarik pedati untuk mengirim batu bata,
sambil mengasuh beberapa saudara kecilnya yang sedang bermain. Sebagai
pengirim batu bata, para buruh mendapat upah sekitar 30 yuan (kira-kira
US$4,40) per-hari.<br />
<br />
Penulis itu mengatakan bahwa ia tidak berniat memperoleh uang dari
foto-foto ini. Ingin melakukan suatu hal yang mungkin dapat
membangkitkan perasaan kasihan sang majikan untuk membebaskan gadis
tersebut dari perbudakan.<br />
<br />
Tempat pembuatan batu bata dan buruh anak-anak menjadi topik sensitif
setelah media mengungkap, banyaknya anak-anak yang dijadikan budak oleh
perusahaan batu bata illegal di China dalam beberapa tahun terakhir ini.
(EpochTimes/sua)<br />
<br />
<a class="bbc_url" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgifZjEwHR6KDnuaEa0Cm-1SyKLj0t-EAqhJY3mZlLtzMrYyvi0RpQg8tUqxSioofKldj4GqEC0C8c2tuHSrt8p3Eie51jQfnDfo4NJU1BKpO7krAJKWUrcF9OwDfBWXf0SvQXZAwFaoyQ/s1600/Zhang+Qianqian.jpg" rel="nofollow external" title="External link"><span rel="lightbox"><img alt="Posted Image" class="bbc_img" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgifZjEwHR6KDnuaEa0Cm-1SyKLj0t-EAqhJY3mZlLtzMrYyvi0RpQg8tUqxSioofKldj4GqEC0C8c2tuHSrt8p3Eie51jQfnDfo4NJU1BKpO7krAJKWUrcF9OwDfBWXf0SvQXZAwFaoyQ/s400/Zhang+Qianqian.jpg" /></span></a><br />
<br />
Zhang Qianqian (15) bekerja 12 jam sehari pada pembuatan batu bata di pedesaan China selama liburan musim panas<br />
<br />
<a class="bbc_url" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi5Dzc8XJ6y_9Ky0k7bnKJh_Ayfbq4Fe8ge8PIiiPcIXJ5mTI62rPzBpJIft-uqtWWmM6X-pkiQAwnaE8WSG21gU52sCORj9SBJNzczL_UAYbW9jZ2AIo6L8ekCy2H1rOboxrSkibB08tc/s1600/Zhang+Qianqian1.jpg" rel="nofollow external" title="External link"><span rel="lightbox"><img alt="Posted Image" class="bbc_img" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi5Dzc8XJ6y_9Ky0k7bnKJh_Ayfbq4Fe8ge8PIiiPcIXJ5mTI62rPzBpJIft-uqtWWmM6X-pkiQAwnaE8WSG21gU52sCORj9SBJNzczL_UAYbW9jZ2AIo6L8ekCy2H1rOboxrSkibB08tc/s400/Zhang+Qianqian1.jpg" /></span></a><br />
<br />
Zhang Qianqian memiliki tiga saudara kandung; yang termuda, kembar<br />
<br />
<a class="bbc_url" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjKi7xbtHPAWI7eHFv4ehvBWiHLIof44tkm3RnTV_MlnFCQ5sAMPwdgEgRhWnXxilxY135HYf3iGscN4QwP4oskiZqnfVfCnOrY25DLxYkj4QWkiyWUzx3K7Bshe7twiBuzOM1Rg69soUs/s1600/Zhang+Qianqian2.jpg" rel="nofollow external" title="External link"><span rel="lightbox"><img alt="Posted Image" class="bbc_img" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjKi7xbtHPAWI7eHFv4ehvBWiHLIof44tkm3RnTV_MlnFCQ5sAMPwdgEgRhWnXxilxY135HYf3iGscN4QwP4oskiZqnfVfCnOrY25DLxYkj4QWkiyWUzx3K7Bshe7twiBuzOM1Rg69soUs/s400/Zhang+Qianqian2.jpg" /></span></a><br />
<br />
Zhang Qianqian sedang merawat salah satu adiknya<br />
<br />
<a class="bbc_url" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjuKyr47_c4R0KyUYrTDjDtbShfj8WIBgJhLuPcbq6AO7svpnqYsCq59gpbARoU11pGg-TSWjHj4U6GQXhaIEyBSQQDEe4Kk2JJgpz7JEpN8PFS7pP0l6pgWQmhfabsiri1ymRGk0oTao0/s1600/Zhang+Qianqian3.jpg" rel="nofollow external" title="External link"><span rel="lightbox"><img alt="Posted Image" class="bbc_img" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjuKyr47_c4R0KyUYrTDjDtbShfj8WIBgJhLuPcbq6AO7svpnqYsCq59gpbARoU11pGg-TSWjHj4U6GQXhaIEyBSQQDEe4Kk2JJgpz7JEpN8PFS7pP0l6pgWQmhfabsiri1ymRGk0oTao0/s400/Zhang+Qianqian3.jpg" /></span></a><br />
<br />
Kembali dari mengirim batu bata<br />
<br />
<a class="bbc_url" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgdejSmbPBtoHiBBZmAQC2rzPmW96N8rjkCXyCsrZVQ7kGHWiiXTdwd0q93GIN2z6-DY45hKWX0khwjisUkuc2rKJ1XzUomv0AfJ9zcNi-fKHGcvvKKAl7PI0mnkO_JHena52fkzGCfExQ/s1600/Zhang+Qianqian7.jpg" rel="nofollow external" title="External link"><span rel="lightbox"><img alt="Posted Image" class="bbc_img" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgdejSmbPBtoHiBBZmAQC2rzPmW96N8rjkCXyCsrZVQ7kGHWiiXTdwd0q93GIN2z6-DY45hKWX0khwjisUkuc2rKJ1XzUomv0AfJ9zcNi-fKHGcvvKKAl7PI0mnkO_JHena52fkzGCfExQ/s400/Zhang+Qianqian7.jpg" /></span></a><br />
<br />
Zhang Qianqian, berkerja tanpa kenal lelah.<br />
<br />
<a class="bbc_url" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjUETGKogq8ixewZcsJNWf-rtOwXhceZa_n3zIshyphenhyphenAy_NxsuhM_G2TjHebpPY-hxT-GLnm4FRihXx1y5Nt8Igc8c9VOpKVGkF0G5Ql2DR5Yq-dQHVqpOcIQV2qKcmuuoI-dQ99CFyPhb74/s1600/Zhang+Qianqian5.jpg" rel="nofollow external" title="External link"><span rel="lightbox"><img alt="Posted Image" class="bbc_img" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjUETGKogq8ixewZcsJNWf-rtOwXhceZa_n3zIshyphenhyphenAy_NxsuhM_G2TjHebpPY-hxT-GLnm4FRihXx1y5Nt8Igc8c9VOpKVGkF0G5Ql2DR5Yq-dQHVqpOcIQV2qKcmuuoI-dQ99CFyPhb74/s400/Zhang+Qianqian5.jpg" /></span></a><br />
<br />
Zhang Qianqian harus terus bekerja dan melupakan untuk bermain bersama saudara-saudaranya<br />
<br />
<a class="bbc_url" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj6gTc4QDg3zNEjPbvk5XuVnCsavopX1KWxmYjb42tFVfDUgw2LrN2IMQjEgdG6pKGmEf_7mPTDYWHnamlFsNMS91vx-oZeoGA4nv8iWFwfruRGd0K7NcgTKBOPPv-d4vRdCmdlpNVNx9k/s1600/Zhang+Qianqian6.jpg" rel="nofollow external" title="External link"><span rel="lightbox"><img alt="Posted Image" class="bbc_img" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj6gTc4QDg3zNEjPbvk5XuVnCsavopX1KWxmYjb42tFVfDUgw2LrN2IMQjEgdG6pKGmEf_7mPTDYWHnamlFsNMS91vx-oZeoGA4nv8iWFwfruRGd0K7NcgTKBOPPv-d4vRdCmdlpNVNx9k/s400/Zhang+Qianqian6.jpg" /></span></a><br />
<br />
Hidup ini tidak mudah, di usia yang masih sangat muda Zhang Qianqian
tidak bisa menikmati liburan musim panas, dia harus bekerja untuk
mengurangi beban orang tua/<br />
<br />
Sumber : <a class="bbc_url" href="http://pologolun.blogspot.com/2012/04/zhang-qianqian-kisah-gadis-kecil-yang.html" rel="nofollow external" title="External link">http://pologolun.blo...kecil-yang.html</a>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/04683950482363008188noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-1701834308727570689.post-5896653264438337282012-10-27T19:00:00.000+07:002012-10-27T19:34:29.153+07:00Mengapa ada istilah 'Merpati tak pernah Ingkar Janji'<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjH_5KBk60Vw2fzxG7ZM9XU0I7i7QWrsN9ujKM4DXZD08yxoqwF4Pn7HnPXCjsbBEEE1wO5u7ExyWOB71KeWDyjrxnQekZ1Dops6IRCJPT9BUngSZ5haiRBsJR37dp0jVGUcUxRRJFvwQg/s1600/merpati++takpernah+ingkar+janji.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjH_5KBk60Vw2fzxG7ZM9XU0I7i7QWrsN9ujKM4DXZD08yxoqwF4Pn7HnPXCjsbBEEE1wO5u7ExyWOB71KeWDyjrxnQekZ1Dops6IRCJPT9BUngSZ5haiRBsJR37dp0jVGUcUxRRJFvwQg/s1600/merpati++takpernah+ingkar+janji.jpg" /></a></div>
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
Mengapa ada istilah 'Merpati tak pernah Ingkar Janji'<br />
<br />
1. Merpati
adalah burung yang tidak pernah mendua hati. Coba perhatikan, apakah
ada merpati yang suka berganti pasangan ? Jawabannya adalah TIDAK !!
Pasangannya cukup 1 seumur hidupnya.<br />
<br />
2. Merpati adalah burung
yang tahu kemana dia harus pulang. Betapapun merpati terbang jauh, dia
tidak pernah tersesat untuk pulang. Pernahkah ada merpati yang pulang ke
rumah lain ? Jawabannya adalah TIDAK !!<br />
<br />
3. Merpati adalah
burung yang romantis. Coba perhatikan ketika sang jantan bertalu-talu
memberikan pujian, sementara sang betina tertunduk malu. Pernahkah kita
melihat mereka saling mencaci ? Jawabannya adalah TIDAK !!<br />
<br />
4.
Burung merpati tahu bagaimana pentingnya bekerja sama. Coba perhatikan
ketika mereka bekerja sama membuat sarang. Sang jantan dan betina saling
silih berganti membawa ranting untuk sarang anak-anak mereka. Apabila
sang betina mengerami, sang jantan berjaga di luar kandang. Dan apabila
sang betina kelelahan, sang jantan gantian mengerami. Pernahkah kita
melihat mereka saling melempar pekerjaannya ? Jawabannya adalah TIDAK
!!<br />
<br />
5. Merpati adalah burung yang tidak mempunyai empedu, ia tidak menyimpan KEPAHITAN sehingga tidak menyimpan DENDAM !!<br />
<br />
Jika seekor burung merpati bisa melakukan hal-hal di atas, mengapa manusia tidak bisa ??<br />
<br />
Hidup itu indah jika kita saling MENGERTI, BERBAGI, dan MENGHARGAI !!Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/04683950482363008188noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1701834308727570689.post-7958809769037620232012-10-27T09:30:00.000+07:002012-10-25T11:34:01.734+07:00 Zhang Da, Kisah Seorang Anak Teladan dari Negeri China Seorang anak di China pada 27 Januari 2006 mendapat penghargaan tinggi
dari pemerintahnya karena dinyatakan telah melakukan “Perbuatan Luar
Biasa”. Diantara 9 orang peraih penghargaan itu, ia merupakan
satu-satunya anak kecil yang terpilih dari 1,4 milyar penduduk China. <br />
<br />
<br />
<div style="text-align: center;">
<img alt="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi0YPm-VODLAwyHdgDA-nh_CdfOsx3-XYGqdnAZqqFH9gtDY98NevvG8kTDzy-sr9K2OQ8I2qVLZx7PSLKcFIIFF-TQEdkYpMZHP8WwGyBW9sBe9sbY6PST456qGjPvIzJQR9c3o1Z5Pl8/s1600/chinese+boy.jpg" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi0YPm-VODLAwyHdgDA-nh_CdfOsx3-XYGqdnAZqqFH9gtDY98NevvG8kTDzy-sr9K2OQ8I2qVLZx7PSLKcFIIFF-TQEdkYpMZHP8WwGyBW9sBe9sbY6PST456qGjPvIzJQR9c3o1Z5Pl8/s400/chinese+boy.jpg" width="400" /></div>
<br />
Yang membuatnya dianggap luar biasa ternyata adalah perhatian dan
pengabdian pada ayahnya, senantiasa kerja keras dan pantang menyerah,
serta perilaku dan ucapannya yang menimbulkan rasa simpati.<br />
<br />
Sejak ia berusia 10 tahun (tahun 2001) anak ini ditinggal pergi oleh
ibunya yang sudah tidak tahan lagi hidup bersama suaminya yang sakit
keras dan miskin. Dan sejak hari itu Zhang Da hidup dengan seorang Papa
yang tidak bisa bekerja, tidak bisa berjalan, dan sakit-sakitan. <br />
<br />
Kondisi ini memaksa seorang bocah ingusan yang waktu itu belum genap 10
tahun untuk mengambil tanggungjawab yang sangat berat. Ia harus sekolah,
ia harus mencari makan untuk Papanya dan juga dirinya sendiri, ia juga
harus memikirkan obat-obat yang yang pasti tidak murah untuk dia. Dalam
kondisi yang seperti inilah kisah luar biasa Zhang Da dimulai.<br />
<br />
Ia masih terlalu kecil untuk menjalankan tanggung jawab yang susah dan
pahit ini. Ia adalah salah satu dari sekian banyak anak yang harus
menerima kenyataan hidup yang pahit di dunia ini. Tetapi yang membuat
Zhang Da berbeda adalah bahwa ia tidak menyerah.<br />
<br />
Hidup harus terus berjalan, tapi tidak dengan melakukan kejahatan,
melainkan memikul tanggungjawab untuk meneruskan kehidupannya dan
Papanya. Demikian ungkapan Zhang Da ketika menghadapi utusan pemerintah
yang ingin tahu apa yang dikerjakannya. <br />
<br />
Ia mulai lembaran baru dalam hidupnya dengan terus bersekolah. Dari
rumah sampai sekolah harus berjalan kaki melewati hutan kecil. Dalam
perjalanan dari dan ke sekolah itulah, Ia mulai makan daun, biji-bijian
dan buah-buahan yang ia temui. <br />
<br />
<div style="text-align: center;">
<img height="400" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjRAn5hyphenhyphen34WaTi-RE5hxyCuG57KvUhS6fQII20DWWmDNMPf2xiQH1OeiRjcDT6hr4PoWu9DezBLdTqu1-GbXFKd7pE0W92W_4ZTWuj9xRNb18GFB3zImxaGII_8SKIKh73McE1zIYS-s6T-/s400/Zhang+da.jpg" width="300" /></div>
<br />
Kadang juga ia menemukan sejenis jamur, atau rumput dan ia coba
memakannya. Dari mencoba-coba makan itu semua, ia tahu mana yang masih
bisa ditolerir oleh lidahnya dan mana yang tidak bisa ia makan. <br />
<br />
Setelah jam pulang sekolah di siang hari dan juga sore hari, ia
bergabung dengan beberapa tukang batu untuk membelah batu-batu besar dan
memperoleh upah dari pekerjaan itu. Hasil kerja sebagai tukang batu ia
gunakan untuk membeli beras dan obat-obatan untuk papanya.<br />
<br />
Hidup seperti ini ia jalani selama 5 tahun tetapi badannya tetap sehat,
segar dan kuat. Zhang Da merawat Papanya yang sakit sejak umur 10 tahun,
ia mulai tanggungjawab untuk merawat papanya. <br />
<br />
Ia menggendong papanya ke WC, ia menyeka dan sekali-sekali memandikan
papanya, ia membeli beras dan membuat bubur, dan segala urusan papanya,
semua dia kerjakan dengan rasa tanggungjawab dan kasih. Semua pekerjaan
ini menjadi tanggungjawabnya sehari-hari.<br />
<br />
Zhang Da menyuntik sendiri papanya. Obat yang mahal dan jauhnya tempat
berobat membuat Zhang Da berpikir untuk menemukan cara terbaik untuk
mengatasi semua ini. Sejak umur sepuluh tahun ia mulai belajar tentang
obat-obatan melalui sebuah buku bekas yang ia beli. <br />
<br />
Yang membuatnya luar biasa adalah ia belajar bagaimana seorang suster
memberikan injeksi / suntikan kepada pasiennya. Setelah ia rasa mampu,
ia nekat untuk menyuntik papanya sendiri. Sekarang pekerjaan menyuntik
papanya sudah dilakukannya selama lebih kurang lima tahun, maka Zhang Da
sudah terampil dan ahli menyuntik.<br />
<br />
Ketika mata pejabat, pengusaha, para artis dan orang terkenal yang hadir
dalam acara penganugerahan penghargaan tersebut sedang tertuju kepada
Zhang Da, pembawa acara (MC) bertanya kepadanya, <br />
<blockquote>
"Zhang Da, sebut saja kamu mau apa, sekolah di mana, dan apa
yang kamu rindukan untuk terjadi dalam hidupmu? Berapa uang yang kamu
butuhkan sampai kamu selesai kuliah? <br />
<br />
Besar nanti mau kuliah di mana, sebut saja. Pokoknya apa yang kamu
idam-idamkan sebut saja, di sini ada banyak pejabat, pengusaha, dan
orang terkenal yang hadir. <br />
<br />
Saat ini juga ada ratusan juta orang yang sedang melihat kamu melalui layar televisi, mereka bisa membantumu!"</blockquote>
<br />
Zhang Da pun terdiam dan tidak menjawab apa-apa. MC pun berkata lagi kepadanya, "Sebut saja, mereka bisa membantumu." <br />
<br />
Beberapa menit Zhang Da masih diam, lalu dengan suara bergetar ia pun menjawab, <br />
<blockquote>
"Aku mau mama kembali. Mama kembalilah ke rumah, aku bisa membantu papa, aku bisa cari makan sendiri, Mama kembalilah!"</blockquote>
<br />
Semua yang hadir pun spontan menitikkan air mata karena terharu. Tidak
ada yang menyangka akan apa yang keluar dari bibirnya. Mengapa ia tidak
minta kemudahan untuk pengobatan papanya, mengapa ia tidak minta
deposito yang cukup untuk meringankan hidupnya dan sedikit bekal untuk
masa depannya? <br />
<br />
Mengapa ia tidak minta rumah kecil yang dekat dengan rumah sakit?
Mengapa ia tidak minta sebuah kartu kemudahan dari pemerintah agar
ketika ia membutuhkan, pasti semua akan membantunya. <br />
<br />
Mungkin apa yang dimintanya, itulah yang paling utama bagi dirinya. Aku
mau Mama kembali, sebuah ungkapan yang mungkin sudah dipendamnya sejak
saat melihat mamanya pergi meninggalkan dia dan papanya. <br />
<br />
<div style="text-align: center;">
<img height="266" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhVMZJ5HNQg084tYLoNku5NJsJ_rmExEpVko0KhIaYYXYEMh1kjNV0Abhbwe5uhdYdIp20iSfvI9FGyoH0S3_XuGNLurayPRWWNvx19HdoZDMJanHx5ddBdIc61JNJ_IsFte1ukrWiGAMM8/s400/anak-dari-cina.jpg" width="400" /></div>
<br />
Kisah di atas bukan saja mengharukan namun juga menimbulkan kekaguman.
Seorang anak berusia 10 tahun dapat menjalankan tanggung jawab yang
berat selama 5 tahun. Kesulitan hidup telah menempa anak tersebut
menjadi sosok anak yang tangguh dan pantang menyerah. <br />
<br />
Zhang Da boleh dibilang langka karena sangat berbeda dengan anak-anak
modern. Saat ini banyak anak yang segala sesuatunya selalu dimudahkan
oleh orang tuanya. Karena alasan sayang, orang tua selalu membantu
anaknya, meskipun sang anak sudah mampu melakukannya.<br />
<br />
Sumber :<br />
<a href="http://jujunjunaedi.multiply.com/journal/item/53">jujunjunaedi.multiply.com</a>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/04683950482363008188noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1701834308727570689.post-30958954843422607212012-10-26T22:30:00.000+07:002012-10-26T22:30:02.184+07:00SEBUAH KISAH IRONIS DI IRLANDIA UTARA ( sad story )<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgqof8OYjGJhi0EJyxwZf-ihiV9bcv9IfPQ3rEv9JSXlnT4qpNNbaznhMLZHlP1soiaZSpJ3sO4U6srNnFXwwGuXEmx9MGuxQVFyDXkqT28JurG572I2sLLio6Hjds_xNwJTmtsWuEmqYQ/s1600/kisah+ironis+irlandia.jpeg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgqof8OYjGJhi0EJyxwZf-ihiV9bcv9IfPQ3rEv9JSXlnT4qpNNbaznhMLZHlP1soiaZSpJ3sO4U6srNnFXwwGuXEmx9MGuxQVFyDXkqT28JurG572I2sLLio6Hjds_xNwJTmtsWuEmqYQ/s1600/kisah+ironis+irlandia.jpeg" /></a></div>
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
Oh, Tuhan, ijinkan aku menceritakan hal ini.., sebelum ajal menjemputku... <br />20
tahun yang lalu saya melahirkan seorang anak laki-laki, wajahnya
lumayan tampan namun terlihat agak bodoh. Sam, suamiku, memberinya nama
Eric. Semakin lama semakin nampak jelas bahwa anak ini memang agak
terbelakang. Saya berniat memberikannya kepada orang lain saja untuk
dijadikan budak atau pelayan. Namun Sam mencegah niat buruk itu.
Akhirnya terpaksa saya membesarkannya juga. Ditahun kedua setelah Eric
dilahirkan sayapun melahirkan kembali seorang anak perempuan yang cantik
mungil. Saya menamainya Angelica. Saya sangat menyayangi Angelica,
demikian juga Sam. Seringkali kami mengajaknya pergike taman hiburan dan
membelikannya pakaian anak-anak yang indah-indah... <br />Namun tidak
demikian halnya dengan Eric. Ia hanya memiliki beberapa stel pakaian
butut. Sam berniat membelikannya, namun saya selalu melarangnya dengan
dalih penghematan uang keluarga. Sam selalu menuruti perkataan saya.
Saat usia Angelica 2 tahun Sam meninggal dunia. Eric sudah berumur 4
tahun kala itu. Keluarga kami menjadi semakin miskin dengan hutang yang
semakin menumpuk. Akhirnya saya mengambil tindakan yang akan membuat
saya menyesal seumur hidup. Saya pergi meninggalkan kampung kelahiran
saya beserta Angelica, Eric yang sedang tertidur lelap saya tinggalkan
begitu saja. Kemudian saya tinggal di sebuah gubuk setelah rumah kami
laku terjual untuk membayar hutang. Setahun.., 2 tahun.., 5 tahun.., 10
tahun.. telah berlalu sejak kejadian itu. <br />Saya telah menikah kembali
dengan Brad, seorang pria dewasa. Usia Pernikahan kami telah menginjak
tahun kelima. Berkat Brad, sifat-sifat buruk saya yang semula pemarah,
egois, dan tinggi hati, berubah sedikit demi sedikit menjadi lebih sabar
dan penyayang. Angelica telah berumur 12 tahun dan kami menyekolahkan
dia di asrama putri sekolah perawatan. Tidak ada lagi yang ingat tentang
Eric dan tidak ada lagi yang mengingatnya. <br />Sampai suatu malam...
Malam dimana saya bermimpi tentang seorang anak... Wajahnya agak tampan
namun tampak pucat sekali... Ia melihat ke arah saya. <br />Sambil tersenyum ia berkata, "Tante, Tante kenal mama saya? Saya lindu cekali pada mommy!" <br />Setelah
berkata demikian ia mulai beranjak pergi, namun saya menahannya,
"Tunggu..., sepertinya saya mengenalmu. Siapa namamu anak manis?" <br />"Nama saya Elic, Tante." <br />"Eric...? Eric... Ya Tuhan! Kau benar-benar Eric???" <br />Saya langsung tersentak dan bangun. Rasa bersalah, sesal dan berbagai perasaan aneh lainnya menerpa diri saya saat itu juga. <br />Tiba-tiba
terlintas kembali kisah ironis yang terjadi dulu seperti sebuah film
yang diputar dikepala saya. Baru sekarang saya menyadari betapa jahatnya
perbuatan saya dulu.Rasanya seperti mau mati saja saat itu. Ya, saya
harus mati..., mati..., mati... Ketika tinggal seinchi jarak pisau yang
akan saya goreskan ke pergelangan tangan, tiba-tiba bayangan Eric
melintas kembali di pikiran saya. Ya Eric, mommy akan menjemputmu
Eric... <br />Sore itu saya memarkir mobil Civic biru saya disamping sebuah gubuk, dan Brad dengan pandangan heran menatap saya dari samping. <br />"Mary, apa yang sebenarnya terjadi?" <br />"Oh,
Brad, kau pasti akan membenciku setelah saya menceritakan hal yang
telah saya lakukan dulu," tapi aku akan menceritakannya juga dengan
terisak-isak... <br />Ternyata Tuhan sungguh baik kepada saya. Ia telah
memberikan suami yang begitu baik dan penuh pengertian. Setelah tangis
saya reda, saya keluar dari mobil diikuti oleh Brad dari belakang. Mata
saya menatap lekat pada gubuk yang terbentang dua meter dari hadapan
saya. Saya mulai teringat betapa gubuk itu pernah saya tinggali beberapa
bulan lamanya dan Eric.. Eric... <br />Saya meninggalkan Eric di sana 10
tahun yang lalu. Dengan perasaan sedih saya berlari menghampiri gubuk
tersebut dan membuka pintu yang terbuat dari bambu itu... Gelap
sekali... Tidak terlihat sesuatu apapun juga! Perlahan mata saya mulai
terbiasa dengan kegelapan dalam ruangan kecil itu. <br />Namun saya tidak
menemukan siapapun juga di dalamnya. Hanya ada sepotong kain butut
tergeletak di lantai tanah. Saya mengambil seraya mengamatinya dengan
seksama... Mata mulai berkaca-kaca, saya mengenali potongan kain
tersebut sebagai bekas baju butut yang dulu dikenakan Eric
sehari-harinya... <br />Beberapa saat kemudian, dengan perasaan yang sulit
dilukiskan, sayapun keluar dari ruangan itu... Air mata saya mengalir
dengan deras. Saat itu saya hanya diam saja. Sesaat kemudian saya dan
Brad mulai menaiki mobil untuk meninggalkan tempat tersebut. Namun, saya
melihat seseorang di belakang mobil kami. Saya sempat kaget sebab
suasana saat itu gelap sekali. Kemudian terlihatlah wajah orang itu yang
demikian kotor. Ternyata ia seorang wanita tua. Kembali saya tersentak
kaget manakala ia tiba-tiba menegur saya dengan suaranya yang parau. <br />"Heii...! Siapa kamu?! Mau apa kau kemari?!" <br />Dengan memberanikan diri, sayapun bertanya, "Ibu, apa ibu kenal dengan seorang anak bernama Eric yang dulu tinggal di sini?" <br />Ia
menjawab, "Kalau kamu ibunya, kamu sungguh perempuan terkutuk!! Tahukah
kamu, 10 tahun yang lalu sejak kamu meninggalkannya di sini, Eric terus
menunggu ibunya dan memanggil, 'Mommy..., mommy!' Karena tidak tega,
saya terkadang memberinya makan dan mengajaknya tinggal Bersama saya.
Walaupun saya orang miskin dan hanya bekerja sebagai pemulung sampah,
namun saya tidak akan meninggalkan anak saya seperti itu! Tiga bulan
yang lalu Eric meninggalkan secarik kertas ini. Ia belajar menulis
setiap hari selama bertahun-tahun hanya untuk menulis ini untukmu..." <br />Sayapun membaca tulisan di kertas itu... <br />"Mommy,
mengapa Mommy tidak pernah kembali lagi...? Mommy marah sama Eric, ya?
Mom, biarlah Eric yang pergi saja, tapi Mommy harus berjanji kalau Mommy
tidak akan marah lagi sama Eric. Bye, Mom..." <br />Saya menjerit
histeris membaca surat itu. "Bu, tolong katakan.. katakan di mana ia
sekarang? Saya berjanji akan meyayanginya sekarang! Saya tidak akan
meninggalkannya lagi, Bu! Tolong katakan...!!!" <br />Brad memeluk tubuh saya yang bergetar keras. <br />"Nyonya,
semua sudah terlambat (dengan nada lembut). Sehari sebelum nyonya
datang, Eric telah meninggal dunia. Ia meninggal di belakang gubuk ini.
Tubuhnya sangat kurus, ia sangat lemah. Hanya demi menunggumu ia rela
bertahan di belakang gubuk ini tanpa ia berani masuk ke dalamnya. Ia
takut apabila Mommy-nya datang, Mommy-nya akan pergi lagi bila
melihatnya ada di dalam sana... Ia hanya berharap dapat melihat
Mommy-nya dari belakang gubuk ini... Meskipun hujan deras, dengan
kondisinya yang lemah ia terus bersikeras menunggu Nyonya di sana.
Nyonya,dosa anda tidak terampuni!" <br />Saya kemudian pingsan dan tidak ingat apa-apa lagi. <br />Pesan:<br />Anak adalah harta yg tak ternilai harganya...<br />Dan penyesalan itu selalu datang terlambat... Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/04683950482363008188noreply@blogger.com0